Benih yang akan di tanam harus sudah berstolon dengan disertai minimal dua calon tunas. Benih berasal dari induk yang telah berumur minimal setahun.
Walaupun pegagan berbiji, perbanyakan dilakukan melalui bagian stolon (vegetatif), yang disemaikan terlebih dahulu selama dua sampai tiga minggu.
Baca juga: Sering Digunakan sebagai Obat, Begini Cara Menanam Sirih yang Benar
Persemaian menggunakan polibag kecil, diisi media tanam campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1, diletakkan di tempat dengan naungan yang cukup dan disiram setiap hari.
Penanaman dapat dilakukan langsung di bedengan, polybag, atau pot. Penanaman dilakukan pada bedengan yang telah disiapkan dengan jarak tanam antar baris 20 sampai 30 cm, dan dalam baris 20 sampai 25 cm.
Ukuran polybag atau pot yang digunakan tidak ada patokan. Namun, kebanyakan digunakan polybag atau pot yang berdiameter sekitar 15 cm.
Sebaiknya media tanam yang digunakan mengandung bahan organik agar tanaman tumbuh subur. Setelah penanaman, selanjutnya dilakukan penyiraman.
Baca juga: Simak, Ini Gejala Defisiensi Unsur Hara Tanaman
Penyiraman dapat dilakukan satu sampai dua kali sehari tergantung kondisi lahan. Pada daerah kering dapat dilakukan penyiraman paling sedikit dua kali sehari.
Ketersediaan air di media tanam sangat diperlukan terutama pada saat tanaman masih muda.
Pemberian pupuk kandang/kompos sangat dibutuhkan pada tanaman pegagan, tetapi pupuk kimia tidak dianjurkan karena dikhawatirkan disebabkan residu kimia.
Pemupukan diberikan pada awal tanam, dan pemupukan susulan disesuaikan dengan kondisi kesuburan tanah.