Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buah yang Ditanam di Tanah Vs Hidroponik, Apa Bedanya?

Kompas.com - 31/01/2023, 08:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi hidroponik tomatFREEPIK/ALEKSANDARLITTLEWOLF Ilustrasi hidroponik tomat

Buah-buahan tertentu seperti blueberry, yang membutuhkan kondisi tanah yang sangat asam, lebih baik ditanam dalam sistem hidroponik, karena tingkat pH dan kandungan nutrisi lebih mudah dikontrol dalam pengaturan hidroponik.

Buah yang ditanam di tanah

Semua buah dapat ditanam di tanah, selama kondisi tertentu terpenuhi.

 

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Buah Bintaro untuk Mengusir Hama

Namun demikian, kondisi tanah tertentu bisa sedikit lebih sulit dikendalikan di taman tradisional daripada di taman hidroponik.

Misalnya, blueberry hampir tidak mungkin tumbuh di tanah dengan pH basa. Terlepas dari jumlah amandemen tanah yang Anda tambahkan ke tanah, sangat sulit untuk mengubah pH tanah 8,0 menjadi pH 5,0, yang paling cocok untuk blueberry.

Untuk alasan ini, Anda harus selalu menguji kondisi tanah sebelum membeli bibit buah untuk ditanam di tanah.

Pertimbangan menanam buah hidroponik vs di tanah

Meskipun berkebun hidroponik bisa bagus dalam beberapa kondisi, itu tidak mudah. Banyak kesalahpahaman tentang berkebun hidroponik, termasuk gagasan bahwa tanaman yang tumbuh dalam sistem hidroponik kebal terhadap hama dan penyakit serangga.

Baca juga: 6 Tahapan Budidaya Sayuran dengan Sistem Hidroponik Rakit Apung

Meskipun buah hidroponik akan lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan masalah ini dengan perhatian yang tepat, pengabaian dan perawatan yang tidak tepat tetap akan menimbulkan masalah.

Namun, sistem hidroponik yang terpelihara dengan baik umumnya akan menghasilkan hasil yang tinggi dan konsisten sepanjang tahun dan memakan lebih sedikit ruang daripada menanam buah di tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau