Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buah yang Ditanam di Tanah Vs Hidroponik, Apa Bedanya?

Kompas.com - 31/01/2023, 08:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam buah dan sayuran hidroponik kini banyak dilakoni masyarakat, termasuk di kawasan perkotaan. Namun demikian, menanam buah dan sayuran di tanah tetap dilakukan pula secara luas.

Dikutip dari Home Guides SF Gate, Selasa (31/1/2023), jika kondisi tanah Anda tidak cocok untuk tanaman penghasil buah, pertimbangkan sistem penanaman hidroponik.

Menanam di tanah dan hidroponik dan tanah memiliki kekuatan dan kelemahan, yang sebagian besar ditentukan oleh kondisi tanah, anggaran, dan jumlah ruang yang tersedia untuk berkebun.

Baca juga: Cara Menanam Cabai Hidroponik Sistem Wick

Ilustrasi menanam melon, budidaya melon. SHUTTERSTOCK/TCHARA Ilustrasi menanam melon, budidaya melon.

Untuk buah, apakah ada perbedaan antara buah yang ditanam dengan sistem hidroponik dan tanah? Berikut penjelasannya.

Hidroponik vs tanah

Untuk menentukan sistem mana yang terbaik untuk tanaman buah, sebaiknya pahami cara kerja setiap teknik berkebun. Buah yang ditanam di tanah ditanam langsung di media tanah, tempat tanaman mendapatkan nutrisi.

Hidroponik adalah teknik berkebun yang relatif baru. Hidroponik pertama kali diperkenalkan pada akhir abad ke-19.

Dalam sistem hidroponik, akar tanaman ditanam dalam larutan yang terdiri dari air dan nutrisi. Beberapa sistem hidroponik juga memiliki media, seperti perlit, serbuk gergaji, atau pasir untuk membantu menopang akar tanaman.

Baca juga: Bagaimana Ciri-ciri Buah Naga Siap Panen? Ini Penjelasannya

Buah hidroponik

Secara teknis, buah apa pun dapat ditanam dengan sistem hidroponik. Akan tetapi, beberapa varietas tumbuh lebih baik dalam kondisi hidroponik daripada yang lain.

Misalnya, buah-buahan yang tumbuh subur dalam kondisi basah, seperti melon, tomat, semangka, stroberi, blueberry, blackberry, anggur, dan raspberry, sering tumbuh dengan baik dengan sistem hidroponik.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mendorong Nilai Tambah di Negeri Seribu Kelapa
Mendorong Nilai Tambah di Negeri Seribu Kelapa
Varietas Tanaman
Anomali Pasokan Kakao: Analisa dan Solusi untuk Industri
Anomali Pasokan Kakao: Analisa dan Solusi untuk Industri
Varietas Tanaman
Kopi Toraja, Primadona di Negeri Sakura
Kopi Toraja, Primadona di Negeri Sakura
Varietas Tanaman
Mengangkat Nilai Rempah Nusantara
Mengangkat Nilai Rempah Nusantara
Varietas Tanaman
Menguatkan Harum Cengkeh dan Ekonomi Daerah
Menguatkan Harum Cengkeh dan Ekonomi Daerah
Varietas Tanaman
Menjaga Andaliman, Rempah Wangi yang Tak Tergantikan
Menjaga Andaliman, Rempah Wangi yang Tak Tergantikan
Varietas Tanaman
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Varietas Tanaman
Barus: Rempah Nusantara yang Terlupakan
Barus: Rempah Nusantara yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Tips
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Tips
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Tips
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Varietas Tanaman
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Varietas Tanaman
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Varietas Tanaman
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau