Batang yang dipilih berasal dari varietas tanaman induk yang sehat dan memiliki produktivitas yang tinggi. Varietas buah naga yang unggul seperti Hylocereus undatus (kulit merah daging putih), Hylocereus polyrhisus (kulit merah daging merah), dan Hylocereus megalanthus (kulit kuning daging kuning).
Pada budidaya buah naga, tiang rambat sangat diperlukan karena berfungsi untuk menopang buah naga yang merambat. Tiang rambat dapat dibuat secara permanen menggunakan beton.
Ukuran tiang rambat yang sesuai yaitu memiliki ketinggian 2.5 sampai 3 m, dengan diameter 10 sampai 15 cm. Tiang tersebut ditancapkan 50 cm ke dalam tanah, supaya kokoh dan tidak mudah roboh.
Baca juga: Cara Menanam Buah Naga dari Biji agar Berbuah Banyak
Setelah tiang rambat dipasang, tahapan budidaya buah naga di sawah selanjutnya yaitu melakukan penanaman. Gali tanah sedalam 10 sampai 15 cm.
Masukan bibit buah naga 3 sampai 4 mengitari tiang rambat. Lakukan pengikatan batang buah naga pada tiang rambat, sampai ujung tiang seiring dengan pertumbuhan tanaman buah naga.
Pertumbuhan dan perkembangan buah naga yang optimal, perlu dilakukan perawatan yang rutin. Perawatan yang dapat dilakukan meliputi:
Baca juga: Bagaimana Ciri-ciri Buah Naga Siap Panen? Ini Penjelasannya
Tanaman buah naga mulai berbunga pada umur 10 sampai 12 bulan setelah tanam. Dari awal munculnya bunga sampai buah siap dipetik memerlukan waktu sekitar 50 hingga 60 hari.
Buah naga yg berwarna mencolok dan memiliki ukuran yang besar sudah bisa dipanen. Petik buah naga dari tangkainya dengan tangan maupun gunting. Kumpulkan pada keranjang untuk mempermudah proses pengangkutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.