Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Sistem Irigasi di Sawah untuk Menunjang Pertumbuhan Padi

Kompas.com - 27/02/2023, 14:59 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem irigasi menjadi bagian penting dalam pertanian dan turut mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Irigasi atau pengairan adalah usaha menyediakan air dengan membuat saluran dan bangunan air ke sawah atau ladang.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (27/2/2023), sistem irigasi di sawah terbagi menjadi tiga jenis yakni sistem irigasi terus menerus, irigasi rotasi, dan irigasi berselang.

Meskipun demikian, di Indonesia lebih banyak menerapkan sistem irigasi terus menerus.
Adapun penjelasan tentang ketiga sistem irigasi tersebut, seperti berikut.

Baca juga: Tips Menyiram Tanaman yang Benar dan Berimbang

1. Sistem irigasi terus menerus

Sistem irigasi terus menerus atau continuous flow adalah memberikan air ke tanaman dan air dibiarkan tergenang beberapa hari setelah tanam sampai beberapa hari menjelang panen. Sistem irigasi ini dipilih atas beberapa pertimbangan, antara lain;

Ilustrasi tanaman padiShutterstock/su prasert Ilustrasi tanaman padi

  • Penerimaan respon baik ketika pemupukan.
  • Bisa menekan pertumbuhan gulma atau tanaman liar.
  • Menghemat tenaga untuk mengolah lahan.

Akan tetapi, sistem irigasi ini memiliki beberapa kekurangan, sebagai berikut:

  • Berpotensi mengurangi efisiensi serapan unsur hara, terutama unsur nitrogen.
  • Meningkatkan emisi gas metan di atmosfer.
  • Berisiko terjadi rembesan dan membuat air irigasi yang dibutuhkan semakin banyak.

Baca juga: Mengenal Budidaya Padi Hidroponik dan Keuntungannya

2. Irigasi bergilir

Sistem irigasi di sawah lainnya yaitu irigasi bergilir atau rotational irrigation. Sistem irigasi bergilir ini adalah teknik pengaliran yang dilakukan di suatu lahan untuk periode waktu tertentu.

Dengan demikian, pada lahan tersebut bisa menyimpan air yang digunakan sampai periode irigasi berikutnya.

3. Irigasi berselang

Irigasi berselang adalah pengaturan lahan pada kondisi kering dan tergenang secara bergantian. Adapun tujuan irigasi ini, seperti berikut:

  • Menghemat air sehingga lahan yang diairi luas.
  • Memberikan kesempatan akar tanaman untuk memperoleh udara, sehingga bisa berkembang dengan baik.
  • Mengurangi keracunan besi.
  • Mengurangi terjadinya penimbunan asam organik dan gas H2S yang bisa menghambat pertumbuhan akar.
  • Mengaktifkan jasad renik mikroba.
  • Mencegah tanaman rebah.
  • Mengurangi anakan yang tidak produktif.
  • Membuat gabah masak serempak dan mempercepat masa panen.
  • Memudahkan pemupukan dan pengendalian hama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com