JAKARTA, KOMPAS.com - Tanah menjadi faktor penting dalam budidaya tanaman. Selain sebagai media tanam, tanah juga memasok nutrisi ke tanaman dalam bentuk unsur hara.
Oleh karena itu, untuk keberhasilan budidaya tanaman, Anda perlu mengetahui kondisi tanah. Salah satu yang sangat penting adalah kadar keasamaan tanah atau pH tanah.
Curah hujan yang tinggi mengakibatkan tercucinya unsur hara pada tanah, kemudian berimplikasi pada terbentuknya tanah asam. Adanya unsur Al (aluminium), Cu (tembaga) dan Fe (besi) yang berlebihan.
Baca juga: Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Pakai Kapur Dolomit di Lahan Pertanian
Air yang tergenang secara terus-menerus pada lahan karena tata air atau drainase yang tidak baik.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (2/3/2023), kegiatan pengapuran atau pemberian kapur dolomit merupakan upaya untuk menaikkan pH tanah dengan cara menambahkan kapur ke dalam tanah.
Tujuan utama dari pengapuran adalah meningkatkan pH tanah dari pH asam menjadi pH netral.
Manfaat pemberian kapur dolomit pada lahan pertanian adalah sebagai berikut.
Baca juga: Cara Mengatasi Tanah Asam, Tak Hanya Pakai Kapur Dolomit
Namun demikian, pemberian kapur dolomit secara berlebihan menyebabkan beberapa hal yang merugikan, antara lain kekurangan besi, mangan, tembaga dan seng yang diperlukan dalam proses fisiologis tanaman.