Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Pemberian Kapur Dolomit Setelah Hujan

Kompas.com - 02/03/2023, 13:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanah menjadi faktor penting dalam budidaya tanaman. Selain sebagai media tanam, tanah juga memasok nutrisi ke tanaman dalam bentuk unsur hara.

Oleh karena itu, untuk keberhasilan budidaya tanaman, Anda perlu mengetahui kondisi tanah. Salah satu yang sangat penting adalah kadar keasamaan tanah atau pH tanah.

Curah hujan yang tinggi mengakibatkan tercucinya unsur hara pada tanah, kemudian berimplikasi pada terbentuknya tanah asam. Adanya unsur Al (aluminium), Cu (tembaga) dan Fe (besi) yang berlebihan.

Baca juga: Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Pakai Kapur Dolomit di Lahan Pertanian

Ilustrasi penggunaan kapur dolomit untuk mengatasi tanah masamSHUTTERSTOCK/IRINA BORSUCHENKO Ilustrasi penggunaan kapur dolomit untuk mengatasi tanah masam

Air yang tergenang secara terus-menerus pada lahan karena tata air atau drainase yang tidak baik.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (2/3/2023), kegiatan pengapuran atau pemberian kapur dolomit merupakan upaya untuk menaikkan pH tanah dengan cara menambahkan kapur ke dalam tanah.

Tujuan utama dari pengapuran adalah meningkatkan pH tanah dari pH asam menjadi pH netral.

Manfaat pemberian kapur dolomit pada lahan pertanian adalah sebagai berikut.

Baca juga: Cara Mengatasi Tanah Asam, Tak Hanya Pakai Kapur Dolomit

  • Menaikkan pH tanah
  • Menambah unsur Ca dan Mg
  • Menambah ketersediaan unsur fosfat (P) dan molybdenum (Mo)
  • Mengurangi keracunan Fe, Mn, dan Al
  • Memperbaiki tekstur dan struktur tanah
  • Memperbaiki sifat biologis tanah

Namun demikian, pemberian kapur dolomit secara berlebihan menyebabkan beberapa hal yang merugikan, antara lain kekurangan besi, mangan, tembaga dan seng yang diperlukan dalam proses fisiologis tanaman.

Ilustrasi kapur pertanian, kapur dolomit. SHUTTERSTOCK/FOTOHELIN Ilustrasi kapur pertanian, kapur dolomit.

Sebab, Fe, Mg, Zn terikat erat atau bersenyawa dengan unsur kapur tersebut, sehingga menjadi tidak dapat diserap akar tanaman lagi.

Tersedianya unsur P menjadi berkurang kembali karena terbentuknya komplek kalsium fosfat tidak larut. Penyerapan fosfor oleh tanaman sangat sulit.

Baca juga: 5 Bahaya Aplikasi Dolomit Berlebihan yang Perlu Diketahui

Cara menghitung kebutuhan kapur dolomit

Cara sederhana untuk menentukan kebutuhan kapur dolomit adalah dengan menghitung selisih antara pH tanah yang dituju dengan pH tanah aktual yang terukur sebelum pengolahan tanah.

Untuk menaikkan 1 poin pH tanah, diperlukan 2 ton kapur dolomit per hektar.

Sebagai contoh, pH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3. Adapun pH tanah yang diharapkan adalah 6,0.

Jumlah kapur dolomit yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0 adalah (6,0-4,3) x 2.000 kg = 3.400 kg per hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau