Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Pisang agar Berbuah Lebat dan Menguntungkan

Kompas.com - 22/03/2023, 13:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pisang adalah buah yang kaya akan kandungan vitamin, kalsium protein, mineral, lemak, maupun zat besi. Banyaknya manfaat dan keuntungan yang dapat diperoleh pada buah pisang membuat konsumsinya tinggi.

Selain itu, faktor harga yang relatif stabil di pasaran membuat banyak petani saat ini yang beralih untuk menanam pisang.

Namun demikian, dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (22/3/2023), minat petani yang tinggi tidak didukung dengan kemampuan pengelolaan yang baik juga, sehingga produksi dan produktivitasnya cenderung tidak meningkat.

Baca juga: Cara Budidaya Pisang Mas Kirana yang Benar agar Berbuah Banyak

Ilustrasi pohon pisang, tanaman pisang, budidaya pisang.UNSPLASH/PHOENIX HAN Ilustrasi pohon pisang, tanaman pisang, budidaya pisang.

Banyaknya kendala teknis saat budidaya pisang, seperti berbagai serangan penyakit membuat petani gagal panen dan rugi.

Untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan dalam budidaya pisang, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan.

1. Pemilihan bibit

Cara menanam pisang agar berbuah lebat dan menguntungkan dimulai dari pemilihan bibit pisamh yang baik. Berikut ciri-ciri bibit pisang yang baik dalam budidaya pisang.

  • Pilihlah bibit pisang yang sehat dengan tinggi 1 sampai 1,5 meter dan diameter sekitar 15 sampai 20 cm.

Baca juga: 5 Cara Agar Pohon Pisang Berbuah Banyak

  • Bibit pisang yang berasal dari indukan yang berkualitas baik, sehat dan produksi buah tinggi.
  • Dalam pembibitan pisang dikenal dengan anakan muda dan anakan dewasa. Maka sebaiknya Anda memilih bibit pisang yang menggunakan anakan dewasa, karena biasanya sudah memiliki bakal bunga dan cadangan makanan dalam bonggol pisang.

Bibit pisang yang sehat dapat mempengaruhi jumlah sisir dalam tandan pohonnya. Setelah medapatkan bibit pisang, maka lakukan perendaman bibit pisang dengan menggunakan pupuk pisang organik selama 2 sampai 3 jam.

Dengan menggunakan pupuk pisang organik, maka penyakit tular bibit dapat dicegah sejak awal dan pertumbuhan tanaman akan lebih cepat.

Ilustrasi pohon pisang, tanaman pisang, budidaya pisang.SHUTTERSTOCK/UNDERWORLD Ilustrasi pohon pisang, tanaman pisang, budidaya pisang.

2. Persiapan lahan

Setelah mendapatkan bibit pisang yang baik, maka langkah selanjutnya adalah Anda harus mempersiapkan lahan untuk budidaya pisang.

 

Baca juga: Cara Menanam Pisang Kepok Tanjung agar Cepat Berbuah

Dalam mempersiapkan lahan untuk budidaya pisang, Anda harus melakukan kegiatan berikut ini.

  • Bersihkan gulma pada lahan pisang agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman pisang.
  • Bajak atau cangkul lahan agar tercipta kondisi media perakaran yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal dan pertumbuhan mikroorganisme tanah.
  • Berikan pupuk pisang dengan manaburkan pupuk kandang.
  • Buat lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 x 40 cm dan atur jarak tanam antar tanaman agar tidak terlalu rapat, yaitu sekitar 3 x 3 m. Dengan jarak tanam pisang yang ideal akan memaksimalkan penyerapan nutrisi yang diberikan.
  • Buat saluran drainase disekitar lubang tanam agar saat hujan lahan tidak tergenang air.

3. Pindah tanam

Proses pindah tanam sebaiknya dilakukan pada saat awal musim hujan, agar bibit pisang yang ditanam tercukupi pasokan airnya. Dengan begitu tanaman pisang lebih cepat pertumbuhannya dan mengurangi tingkat stress air.

Baca juga: 5 Penyakit Tanaman Pisang dan Cara Mengendalikannya

4. Pemeliharaan tanaman

Pemeliharaan pada saat budidaya pisang harus dilakukan hingga saat panen tiba.

Kecukupan nutrisi, kebersihan lahan dari gulma, ketercukupan air hingga antisipasi awal serangan hama dan penyakit merupakan hal-hal yang harus Anda perhatikan setiap saat.

Agar pertumbuhan pohon pisang lebih cepat dan berbuah maksimal salah satunya yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan pupuk organik cair khusus buah-buahan. Anda dapat memasukan pupuk pisang organik setelah tanaman pisang telah pindah tanam.

Ilustrasi pohon pisang, tanaman pisang. UNSPLASH/JEREMY BEZANGER Ilustrasi pohon pisang, tanaman pisang.

Saat umur pisang di bawah tiga bulan, semprot pohon pisang setiap satu minggu sekali dengan menggunakan pupuk organik cair yang bertujuan membantu mencukupi kebutuhan nutrisi dalam budidaya pisang.

Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Jantung Pisang

Setelah umur tanaman pisang tiga bulan ke atas, maka Anda dapat menggunakan pupuk pisang organik dengan cara dikocorkan.

Untuk memaksimalkan ukuran dan jumlah buah pisang agar berbuah banyak dan besar, maka perlu dilakukan hal berikut.

Setelah pohon pisang berbuah dan tandan pisang telah terbentuk sekitar 5 sampai 7 sisir, segera lakukan pemotongan pada jantung atau bunga pisang.

Selanjutnya, semprot dengan pupuk organik cair agar tidak mudah terserang penyakit. Setelah itu bungkus dengan kertas, plastik, atau karung.

Baca juga: Mengenal Pisang Loka Pere, Kultivar Lokal yang Memiliki Sifat Unggul

Pada perakaran berikan pupuk yang mengandung kalium tinggi dan kocor dengan pupuk organik cair setiap dua minggu sekali.

5. Cara panen pisang

Buah pisang dapat dipanen rata-rata pada umur satu tahun. Hal ini tergantung dari jenis dan varietas pohon pisang yang ditanam.

Ciri-ciri buah pisang siap panen adalah sebagai berikut.

  • Ditandai dengan mulai mengeringnya daun bendera.
  • Pada buah yang tua akan memiliki sudut tumpul dan membulat.
  • Mudah patah pada bekas putik bunga.
  • Mudah rebah pada kebanyakan pelepah.
  • Warna kulit buah tampak lebih cerah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau