Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Jenis Pisang yang Rasanya Manis, Bisa Menjadi Takjil Buka Puasa

Kompas.com - 27 Maret 2023, 17:22 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat berbuka puasa, kita dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan maupun minuman yang manis. Salah satu makanan manis yang menyehatkan yaitu buah pisang.

Pisang merupakan buah yang bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu diolah. Jenis pisang yang bisa langsung dimakan dikenal juga dengan sebutan buah pisang konsumsi segar.

Dikutip dari buku Penanganan Segar Hortikultura untuk Penyimpanan dan Pemasaran, Senin (27/3/2023), pisang konsumsi segar biasanya memiliki daging buah berwarna merah atau kuning cerah, kulit buah tidak mengeluarkan getah, dan rasanya agak manis.

Baca juga: Cara Menanam Pisang agar Berbuah Lebat dan Menguntungkan

Adapun beberapa jenis pisang yang rasanya manis dan bisa langsung dikonsumsi setelah dipanen, sebagai berikut.

1. Pisang barangan

ilustrasi pisang barangan. shutterstock/Nawal Karimi ilustrasi pisang barangan.

Pisang barangan dikenal juga dengan nama pisang meja. Buah pisang ini memiliki panjang 12 sampai 18 cm.

Warna kulit buahnya kuning kemerahan dengan bintik berwarna coklat. Sedangkan daging buahnya berwarna agak oranye. Rasanya buah pisang ini enak dan aromanya harum.

2. Pisang mas

Buah pisang lainnya yang bisa menjadi pilihan menu buka puasa yaitu pisang mas. Ukuran buahnya kecil, namun rasanya manis dan aromanya kuat. Kulit buah ini juga tipis berwarna kuning cerah.

3. Pisang lampung

Pisang lampung juga termasuk jenis pisang yang rasanya manis. Bentuknya mirip dengan pisang mas. Rasa buah pisang ini manis dan aromanya harum.

Baca juga: Cara Budidaya Pisang Mas Kirana yang Benar agar Berbuah Banyak

4. Pisang tanduk

Sesuai dengan namanya, buah ini memiliki bentuk menyerupai tanduk. Panjangnya mencapai 25 cm kulit buahnya tebal dengan warna kuning kemerahan berbintik coklat.

Sementara itu, daging pisang tanduk berwarna merah kekuningan. Rasanya manis sedikit masam dengan aroma yang kuat.

5. Pisang ambon lumut

Jenis pisang lainnya yang bisa dikonsumsi langsung tanpa diolah yaitu pisang ambon lumut. Buah pisang ini memiliki kulit berwarna hijau atau hijau kekuningan dengan bintik berwarna coklat kehitaman.

Daging buahnya berwarna putih kemerahan. Tekstur daging buahnya lunak, rasanya manis, dan aromanya kuat.

Baca juga: Cara Menanam Pisang Ambon agar Panennya Maksimal

6. Pisang ambon kuning

Buah pisang ambon kuning juga memiliki rasa yang manis dan aroma kuat. Daging buahnya berwarna putih kekuningan dan tidak memiliki biji.

ilustrasi pisang ambon. shutterstock/h4afizhihsannagi ilustrasi pisang ambon.

7. Pisang bungulan

Buah pisang ini memiliki daging yang lembut dan rasanya manis. Panjang pisang bungulan sekitar 15 sampai 25 cm dengan diameter 2 hingga 2,5 cm.

8. Pisang cavendish

Jenis buah pisang lainnya yang rasanya manis yaitu pisang cavendish. Daging buahnya berwarna putih hingga krem, teksturnya lembut, dan rasanya manis.

Baca juga: Ciri-ciri Pisang Cavendish yang Perlu Diketahui

9. Pisang lakatan

Pisang lakatan memiliki daging buah berwarna oranye dengan aroma yang kuat. Ketika sudah matang, kulit buah pisang ini berwarna kuning emas.

10. Pisang latunda

Jenis pisang lainnya yang bisa langsung dikonsumsi yaitu pisang latunda. Ukuran pisang ini cukup kecil dengan panjang 10 hingga 15 cm. Kulit dan daging buahnya berwarna kuning.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau