Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Sayuran Asparagus, Bisa Dipanen Berkali-kali

Kompas.com - 30/03/2023, 12:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak sayuran yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita, salah satunya asparagus. Asparagus adalah jenis sayuran yang rendah kalori, tidak mengandung kolesterol dan sangat rendah sodium.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (30/3/2023), ada banyak manfaat asparagus untuk kesehatan. Sayuran ini merupakan sumber yang baik untuk vitamin B6, kalsium, magnesium dan seng.

Asparagus juga kaya serat, protein, vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K, thiamin, riboflavin, rutin, niacin, asam folat, besi, fosfor, kalium, tembaga, mangan, dan selenium.

Baca juga: 7 Jenis Sayuran Daun yang Bisa Ditanam Secara Hidroponik

Ilustrasi asparagus. PIXABAY/PEGGY CHOUCHAIR Ilustrasi asparagus.

Asparagus telah digunakan sejak lama sebagai bahan makanan karena rasanya yang sedap dan sifat diuretiknya. Dengan adanya sifat diuretik tersebut, asparagus berkhasiat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal.

Asparagus merupakan sumber terbaik asam folat nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak atau kolesterol, serta mengandung sangat sedikit natrium.

Tanaman sayuran ini juga merupakan sumber rutin, senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler.

Anda bisa menanam asparagus di rumah dengan cara yang cukup mudah. Hanya dengan sekali menanam asparagus, Anda bisa memanennya berkali-kali.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Menanam Sayuran Hidroponik Vs Konvensional

Berikut cara menanam asparagus yang perlu diketahui.

1. Persiapan bibit

Pembibitan asparagus bisa dilakukan secara vegetatif dengan kultur jaringan, anakan yang berasal dari tunas maupun setek, serta secara generatif dari biji. Dari ketiga asal bibit tersebut, bibit yang berasal dari biji lebih baik.

Ilustrasi asparagus.PIXABAY/YVONNE HUIJBENS Ilustrasi asparagus.

Awalnya, bibit asparagus didatangkan dari Taiwan, tetapi mulai tahun 2007, petani di Indonesia mulai mengembangkan usaha pembibitan asparagus secara mandiri. 

Untuk lahan 1 hektar memerlukan 600 gr bibit asparagus. Asparagus merupakan tanaman yang ditanam secara tidak langsung (indirect seedling) melalui persemaian.

Baca juga: Simak, Manfaat Menggunakan Pupuk Organik untuk Tanaman Sayuran

Dalam pembibitan dengan biji terdapat enam tahap, yaitu sebagai berikut.

Persemaian

Dalam persemaian, perlu diperhatikan pemilihan lahan persemaian, yaitu lahan yang berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir.

Bedengan tempat persemaian perlu diolah tanahnya, diberi pupuk dasar dan Furadan 3G untuk menghindari hama. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 sampai 25 cm, lebar parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm.

Ilustrasi asparagus. PIXABAY/KRANICH17 Ilustrasi asparagus.

Perendaman benih

Benih yang akan disemaikan sebelumnya direndam dalam air dingin pada suhu 27 derajat celcius selama 24 sampai 48 jam. Selama perendaman, air diganti dua sampai tiga kali.

Baca juga: 10 Sayuran yang Cepat Tumbuh, Bisa dalam 3 Hari

Biji yang mengambang pada saat perendaman harus dibuang.

Semai benih

Benih disemai pada tanah dengan jarak tanam 15 x 10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm, setiap 1 lubang ditanam 1 biji.

Di atas permukaan tanah ditutup jerami atau sekam kemudian disiram secukupnya.

Ilustrasi asparagus.PIXABAY/RITAE Ilustrasi asparagus.

Perawatan persemaian

Meliputi pencegahan hama dan penyakit dilakukan seawal mungkin.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati untuk Basmi Kutu Daun Tanaman Sayuran

Pemupukan

Sewaktu masih dipersemaian setiap 20 sampai 30 hari dilakukan pemupukan susulan urea.

Seleksi dan pencabutan benih

Transplanting atau pemindahan bibit dilakukan setelah lima sampai enam bulan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam transplanting di antaranya bibit yang akan dipindahkan adalah bibit yang sehat, bibit yang dicabut harus segera ditanam, dan sebelum penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, dan pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya sekitar 20 cm.

2. Pengolahan tanah

Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami asparagus dibajak dalam dan merata. Buat parit dengan kedalaman 15 sampai 20 cm.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati untuk Basmi Kutu Daun Tanaman Sayuran

Untuk tempat tanam, jarak antar tanaman 40 sampai 50 cm dan jarak antar baris 1,25 sampai 1,5 meter. Pada awal tanam tidak digunakan pupuk kimia, tetapi menggunakan pupuk kandang.

3. Penanaman

Bibit yang ditanam adalah bibit yang sudah berumur lima sampai enam bulan. Penanaman dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 09.00 atau pada sore hari sekitar pukul 16.00.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman asparagus meliputi aspek-aspek berikut ini.

Ilustrasi asparagus. PIXABAY/PEGGY CHOUCHAIR Ilustrasi asparagus.

Pembumbunan

Apabila tunas sudah mulai tumbuh, dapat dilakukan pembumbunan. Pada musim hujan, parit diperdalam karena asparagus tidak menyukai genangan.

Baca juga: Budidaya Paprika Hijau, Sayuran Buah yang Prospeknya Bagus

Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8 sampai 10 batang, selebihnya dipangkas. Setelah mendekati masa panen batang yang dipelihara cukup 3 sampai 5 batang.

Pemangkasan juga dilakukan pada cabang dan batang yang terserang hama atau penyakit.

Pengairan dan drainase

Dilakukan dengan cara menggenangi parit setinggi setengah dari tinggi parit. Tunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang.

Irigasi pada musim kemarau dilakukan tiap seminggu sekali.

Baca juga: Tanaman Sayuran dan Bumbu Dapur yang Cocok Ditanam di Pot Kecil

Pemupukan susulan

Selain pupuk susulan biasa, setiap tahun juga dilakukan pemupukan berkala, yaitu pemupukan berat seperti saat pertama kali tanam. Pada saat tersebut tidak dilakukan panen selama tiga sampai empat minggu (fase istirahat) dan dilakukan seleksi induk.

Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat parit sepanjang barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian pupuk dicampur dan ditutup dengan tanah.

Pupuk susulan kimia diberikan setiap bulan, sedangkan pupuk kandang diberikan setiap 3 bulan sekali. Pupuk susulan keempat kembali lagi seperti pupuk pertama, dan seterusnya.

Pengelolaan hama dan penyakit

Ilustrasi asparagus. PEXELS/BURST Ilustrasi asparagus.

Tanaman induk yang mati karena terkena hama atau penyakit dipotong dan diganti dengan cara membesarkan batang yang tumbuh normal.

Baca juga: 9 Sayuran Hijau yang Cocok Ditanam di Pot, Bayam hingga Seledri

Hama yang sering dijumpai adalah ulat grayak dan ulat tanah yang menyerang selama periode transisi musim kemarau ke musim hujan, sedangkan penyakit yang menyerang dari golongan jamur.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara mekanik selama serangan belum terlalu berat. Aplikasi pestisida dilakukan jika serangan sudah cukup berat.

Pestisida yang digunakan adalah pestisida organik daun tembakau.

5. Panen

Asparagus dapat dipanen rebungnya pada umur empat sampai lima bulan setelah transplanting. Asparagus hijau yang dipanen adalah setelah muncul diatas tanah dengan kondisi pucuk yang masih kuncup.

Baca juga: Cara Tanam Kangkung, Sayuran Daun yang Cepat Panen

Panen dilakukan dengan dua cara, yaitu mencabut dan memangkas atau memotong batang muda. Cara panen asparagus dengan memotong batang muda merupakan cara yang lebih baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem perakaran tanaman yang dijadikan indukan.

Jika panen pertama dilakukan pada umur empat bulan setelah transplanting, maka penen kedua pada umur lima bulan dengan interval panen dua hari sekali, bulan keenam dan seterusnya dapat dipanen setiap hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com