Setelah mengetahui jenis jahe yang akan ditanam, tahapan budidaya jahe berikutnya yaitu memilih bibit jahe berkualitas. Bibit jahe yang berkualitas berasal dari tanaman yang sudah berumur satu tahun, tidak terserang hama penyakit dan tanaman subur. Rimpang jahe yang dipilih tidak cacat, gembos, berlubang, dan busuk.
Penyemaian lebih baik dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan penanaman. Tujuan penyemaian supaya akar dan tunas tanaman sudah tumbuh, sehingga mengurangi resiko kematian ketika pindah tanam.
Bibit jahe dipotong mengikuti mata tunas yang muncul sepanjang 3 sampai 5 cm. Lalu, semai bibit jahe dalam kotak yang sudah diberi tanah.
Susun dengan rapi bibit jahe, kemudian tutup lagi menggunakan tanah. Bibit siap dipindah ke dalam karung setelah 2 sampai 3 bulan setelah semai.
Baca juga: Langkah-langkah Pembibitan Jahe agar Hasilkan Bibit Berkualitas
Cara menanam jahe di lahan sempit diawali dengan membuat lubang tanam sedalam 3 hingga 5 cm. Kemudian, masukan bibit jahe ke dalam lubang tanam tersebut dan tutup dengan tanah.
Lakukan perawatan secara rutin sampai panen.
Perawatan tanaman jahe yang dibudidayakan dalam karung cukup mudah. Anda hanya perlu menyiram tanaman secara rutin, memberikan pupuk berimbang, dan mengendalikan organisme pengganggu tanaman.
Tanaman jahe sudah bisa dipanen setelah berumur 8 hingga 12 bulan. Umur panen tergantung pada varietas, cara perawatan, dan kondisi lingkungan tempat tumbuhnya tanaman tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.