Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Petai, Bisa Raup Keuntungan Menggiurkan

Kompas.com - 28/04/2023, 18:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petai atau pete adalah tanaman dari suku polong-polongan yang bijinya dikonsumsi baik segar, direbus, digoreng atau dibakar. Petai juga memiliki kandungan gizi yang tinggi.

Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (28/4/2023), bila dibandingkan dengan apel, petai memiliki protein empat kali lebih banyak, karbohidrat dua kali lebih banyak, tiga kali lipat fosfor, lima kali lipat vitamin A dan zat besi, dan dua kali lipat jumlah vitamin dan mineral lainnya.

Petai adalah tanaman yang tidak memerlukan perawatan khusus. Anda cukup menyiramnya secara teratur.

Baca juga: Cara Budidaya Jagung Muda atau Baby Corn

Ilustrasi petai atau pete. SHUTTERSTOCK/HARYS XU Ilustrasi petai atau pete.

Dilihat dari kandungan gizinya, petai banyak mengandung vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi. Petai juga disebut-sebut sebagai obat yang cukup mujarab untuk menyembuhkan penyakit kencing manis.

Melihat dari kebutuhan petai yang cukup tinggi serta berbagai manfaat yang dimiliki tanaman ini, banyak orang yang belajar untuk budidaya petai, baik untuk kebutuhan pribadi maupun sebagai lahan bisnis.

Karakteristik tanaman petai

Pohon petai biasanya memiliki tinggi antara 5 sampai 25 meter. Pohon petai adalah pohon berkayu dengan bentuk tajuk yang sangat terbuka.

Buah petai berbentuk panjang dengan 10 sampai 18 biji petai di tiap buahnya.

Baca juga: Simak, Budidaya Tanaman Wijen dengan Benar

Pohon petai dapat tumbuh subur pada lahan dengan ketinggian 10 sampai 800 meter dari permukaan laut. Budidaya petai biasanya dilakukan dengan teknik monokultur.

Namun tak jarang petani petai yang menanam petai dengan teknik tumpang sari. Tanaman yang biasanya dibudidayakan secara tumpang sari dengan tanaman petai antara lain adalah keladi dan kacang tanah.

Berikut cara budidaya petai, yang berpotensi memberikan keuntungan yang menggiurkan.

Ilustrasi petai atau pete.SHUTTERSTOCK/WISTIAMAN Ilustrasi petai atau pete.

1. Pembibitan

Tahap awal dalam teknik budidaya petai adalah proses pembibitan. Pembibitan petai biasanya dilakukan dengan menggunakan teknik okulasi.

Baca juga: Cara Budidaya Jambu Kristal di Pot

 

Jika Anda tidak bisa melakukan teknik ini sendiri, Anda dapat membeli bibit petai siap tanam yang biasanya berukuran 1,5 meter. Harga benih siap tanam ini pada umumnya adalah antara Rp 50.000 sampai Rp 100.000, tergantung dari varietas benih dan kualitasnya.

2. Persiapan lahan

Selain proses pembibitan, proses lain yang merupakan tahap persiapan budidaya petai adalah persiapan lahan. Sebelum proses penanaman dimulai, lahan terlebih dahulu harus disiapkan dengan cara dibersihkan dari gulma dan digemburkan.

Jika tingkat keasaman lahan tidak seimbang, maka perlu dilakukan pengapuran menggunakan kapur dolomit. Pemberian pupuk juga merupakan tahap penting dalam persiapan lahan.

Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 x 40 cm dan dengan kedalaman 40 cm. Tambahkan pupuk kandang dengan ketebalan 10 cm sebagai pupuk dasar.

Baca juga: Cara Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering

3. Penanaman

Proses penanaman harus dilakukan dengan cermat. Sebab, cara tanam akan menentukan kualitas tanaman petai yang anda budidayakan.

Penanaman di lahan yang telah disiapkan dilakukan apabila bibit telah berusia minimal enam bulan. Penanaman idealnya dilakukan pada musim penghujan. Pilihlah bibit yang sudah memiliki daun tua.

Usahakan tanah yang melekat pada akar tidak sampai pecah. Tanam bibit pada lubang tanam yang telah disiapkan dan timbun lubang dengan tanah.

Ilustrasi menanam petai, pohon petai, buah petai. SHUTTERSTOCK/MADE SUSANTO Ilustrasi menanam petai, pohon petai, buah petai.

Pastikan untuk memadatkan tanah timbunan dan usahakan penimbunan tidak menutupi bekas okulasi, karena hal tersebut akan dapat mengakibatkan tumbuhnya jamur pada batang.

Baca juga: 10 Langkah Budidaya Tanaman Oyong di Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Hal terakhir yang harus dilakukan dalam cara menanam bibit petai adalah menyiram tanah dengan tujuan merapatkan pori-pori tanah.

4. Perawatan tanaman petai

Tahap yang terakhir yang harus dilakukan dalam budidaya petai adalah perawatan. Pada dasarnya tanaman petai termasuk jenis tanaman yang tidak perlu perawatan khusus.

Cukup dengan menjaga dan merawat kebun dari gangguan tanaman lain (gulma) dan tetap dipastikan mendapatkan pengairannya yang cukup hingga tanaman ini sudah cukup memiliki ukuran yang cukup besar dan selain itu juga jika diperlukan dapat melakukan proses pencegahan dari hama.

Salah satu yang harus diperhatikan dalam tahap perawatan ialah dengan pemberian pupuk dengan secara berkala. Untuk jenis pupuk yang dapat digunakan adalah pupuk kandang.

Baca juga: Budidaya Sorgum di Lahan Kering dari Pemilihan Varietas sampai Panen

Anda bisa memberikan pupuk setelah tanaman petai sudah berumur 4 bulan. Untuk pemberian pupuk dengan baik ialah dengan cara membuat lubang di sekitar akar, kemudian meletakkan pupuk di dalam lubang tersebut.

Setelah itu, timbun kembali lubang tersebut dengan tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com