Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Panen dan Pasca-panen Wijen dengan Benar

Kompas.com - 29/04/2023, 10:24 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagian tanaman wijen yang banyak dimanfaatkan yaitu bijinya. Bentuk biji ini kecil dan berwarna putih. Biasanya, biji wijen ditambahkan sebagai topping makanan maupun diolah menjadi minyak.

Selain menerapkan teknik budidaya yang baik, salah satu cara untuk menghasilkan biji berkualitas yaitu dengan melakukan panen dan pasca panen wijen dengan benar.

Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (29/4/2023), berikut cara panen pasca panen wijen yang benar dan tepat.

Baca juga: Mengenal Karakteristik Tanaman Wijen yang Jarang Diketahui

Ciri-ciri tanaman wijen siap dipanen

Sebelum mulai pemanenan, pastikan mengetahui ciri tanaman wijen yang siap dipanen. Umumnya, tanaman wijen bisa dipanen setelah berumur 85 sampai 140 hari setelah tanam.

Ilustrasi tanaman wijenShutterstock/Forest man72 Ilustrasi tanaman wijen

Selain dari umurnya, ciri tanaman wijen siap dipanen juga dapat dilihat dari warna daun dan batangnya. Daun bawah berwarna kuning dan mengering dan batang berwarna hijau kekuningan. Tak hanya itu, biji tanaman wijen yang siap dipanen juga sudah mulai berwarna kuning.

Cara panen

Lakukan panen dengan segera agar tidak banyak biji yang rontok dan hilang. Cara panennya dengan memotong pangkal batang tanaman wijen. Kumpulkan potongan tersebut dan diberi alas, supaya tidak ada wijen yang tercecer.

Pasca panen tanaman wijen

Setelah dipanen, Anda perlu melakukan kegiatan pasca panen agar biji wijen yang dihasilkan berkualitas baik. Berikut ini kegiatan pasca panen tanaman wijen yang perlu dilakukan.

Baca juga: Simak, Budidaya Tanaman Wijen dengan Benar

1. Pengikatan

Setelah tanaman wijen dikumpulkan, langkah selanjutnya yaitu melakukan pengikatan. Ikat menjadi satu berisi 10 sampai 20 batang tanaman wijen. Pengikatan bertujuan untuk mempermudah proses penjemuran dan perontokan.

2. Pembersihan daun

Daun yang masih menempel pada batang tanaman harus dibersihkan. Tujuannya agar tidak tercampur dengan biji wijen nantinya.

3. Penjemuran

Penjemuran dilakukan agar proses perontokan biji dapat dilakukan dengan mudah dan wijen dapat disimpan dalam waktu yang lama. Proses penjemuran dilakukan dengan menggantungkan ikatan wijen pada tiang.

Baca juga: Cara Mengolah Biji Jambu Mete, Bisa Menjadi Makanan yang Enak

Buatlah tiang dari bambu atau kayu. Lakukan penjemuran selama 4 sampai 7 hari sampai benar-benar kering.

4. Perontokan

Cara perontokan biji wijen dilakukan dengan memukul secara pelan-pelan tanaman wijen yang telah dijemur. Biji wijen yang kering, akan dengan mudah rontok dan siap untuk disortir.

5. Penyortiran

Pembersihan dan pemilihan wijen yang baik harus dilakukan untuk menjaga kualitas. Tahap panen dan pasca panen wijen yang cukup panjang, sangat memungkinkan tercampurnya biji lain dan kotoran seperti kerikil.

6. Pengemasan

Penyimpanan wijen sebaiknya dikemas dalam wadah yang kering dan rapat. Hal ini untuk menghindari kerusakan wijen yang disebabkan hama penyakit seperti kutu dan jamur.

Itulah tadi penjelasan mengenai cara panen dan pasca panen wijen. Dengan mengetahui cara tersebut, dapat membuat kualitas dan manfaat wijen tetap terjaga dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau