Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pengolahan Pasca-panen Singkong agar Masa Simpannya Lama

Kompas.com - 07/05/2023, 09:59 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Singkong atau ubi kayu merupakan tanaman palawija yang banyak dijumpai di Indonesia. Hasil panen tanaman ini bahkan banyak diolah menjadi berbagai olahan makanan.

Singkong termasuk tanaman pangan yang umur panennya cukup lama. Singkong siap dipanen saat berumur 8 sampai 10 bulan.

Di umur tersebut, kandungan tepung dalam umbi sudah maksimal. Akan tetapi, banyak petani yang menunda waktu panen hingga tanaman singkong berumur 10 hingga 12 bulan menyesuaikan harga pasar dan kebutuhan.

Baca juga: Cara Menanam Singkong yang Benar agar Produktivitasnya Melimpah

Ilustrasi budidaya singkong, panen singkong. SHUTTERSTOCK/KHEMFOTO Ilustrasi budidaya singkong, panen singkong.

Namun perlu diketahui bahwa masa panen singkong tidak bisa tahan lama. Maka dari itu, perlu pengolahan pasca panen singkong agar masa simpannya lebih lama.

Singkong dapat disimpan 5 hingga 6 bulan setelah diolah menjadi gaplek atau tepung gaplek. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (6/5/2023), berikut ini pengolahan pasca panen singkong menjadi gaplek.

Penanganan pasca panen singkong

Proses pembuatan singkong menjadi gaplek atau tepung gaplek cukup mudah. Setelah dipanen, singkong diangkut ke tempat yang teduh dan bersih.

Baca juga: Cara Menanam Singkong di Karung, Cocok untuk Lahan Sempit

Kemudian, kulit singkong dikupas dan dibersihkan. Pengupasan bisa menggunakan pisau. Sementara itu, pencuci singkong yang sudah dikupas dilakukan 2 hingga 3 kali.

Singkong yang telah bersih kemudian dipotong agar ukurannya tidak terlalu besar. Terakhir, jemur 3 hingga 5 hari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau