Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Pupuk untuk Tanaman Singkong agar Panen Melimpah

Kompas.com - 25/12/2022, 19:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Singkong atau ubi kayu adalah salah satu bahan pangan yang penting di Indonesia. Salah satu syarat utama agar tanaman singkong mampu berproduksi tinggi, berbuah banyak dengan bobot maksimal adalah tersedianya unsur hara yang cukup.

Unsur hara yang tersedia di dalam tanah sering kali tidak mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman singkong, sehingga tidak mampu berbuah sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu, diperlukan pemberian pupuk yang berimbang, meliputi jenis pupuk, waktu aplikasi dan dosis yang tepat.

Pemakaian pupuk secara tepat dan berimbang bisa meningkatkan produksi singkong. Selain pemupukan yang berimbang, penggunaan ZPT juga berpengaruh terhadap peningkatan produksi singkong.

Baca juga: Cara Menanam Singkong yang Benar agar Produktivitasnya Melimpah

Ilustrasi tanaman singkong, menanam singkong.SHUTTERSTOCK/CHOTE BKK Ilustrasi tanaman singkong, menanam singkong.

Penggunaan ZPT atau hormon tumbuhan merupakan faktor pendukung yang dapat memberikan kontribusi besar dalam keberhasilan usaha budidaya singkong. ZPT berpengaruh terhadap pertumbuhan, jumlah umbi, ukuran dan bobot umbi.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Minggu (26/12/2022), berikut jenis pupuk untuk tanaman singkong agar panen melimpah, serta dosisnya.

Jenis pupuk untuk tanaman singkong

Jenis-jenis pupuk untuk tanaman singkong adalah pupuk organik, seperti pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk hijau. Bahan organik berfungsi untuk mengembalikan sifat-sifat tanah dan memperbaiki struktur tanah.

Praktik pertanian secara terus-menerus akan mengurangi cadangan total karbon dan nitrogen dalam tanah.

Baca juga: Cara Menanam Singkong Gajah yang Benar

Untuk mendapatkan kondisi tanah yang optimal bagi pertumbuhan tanaman, diperlukan adanya bahan organik tanah (C-total) di lapisan atas paling sedikit 2 persen. Bahan organik yang telah mengalami proses dekomposisi dapat mensuplai unsur hara bagi tanaman.

Pemberian bahan organik sebagai suatu perlakuan, dapat memberikan peningkatan hasil pada bobot biji dan bobot kering bagian atas tanaman serta jumlah polong yang terisi.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau