JAKARTA, KOMPAS.com - Singkong atau ubi kayu adalah salah satu bahan pangan yang penting di Indonesia. Salah satu syarat utama agar tanaman singkong mampu berproduksi tinggi, berbuah banyak dengan bobot maksimal adalah tersedianya unsur hara yang cukup.
Unsur hara yang tersedia di dalam tanah sering kali tidak mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman singkong, sehingga tidak mampu berbuah sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu, diperlukan pemberian pupuk yang berimbang, meliputi jenis pupuk, waktu aplikasi dan dosis yang tepat.
Pemakaian pupuk secara tepat dan berimbang bisa meningkatkan produksi singkong. Selain pemupukan yang berimbang, penggunaan ZPT juga berpengaruh terhadap peningkatan produksi singkong.
Baca juga: Cara Menanam Singkong yang Benar agar Produktivitasnya Melimpah
Penggunaan ZPT atau hormon tumbuhan merupakan faktor pendukung yang dapat memberikan kontribusi besar dalam keberhasilan usaha budidaya singkong. ZPT berpengaruh terhadap pertumbuhan, jumlah umbi, ukuran dan bobot umbi.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Minggu (26/12/2022), berikut jenis pupuk untuk tanaman singkong agar panen melimpah, serta dosisnya.
Jenis-jenis pupuk untuk tanaman singkong adalah pupuk organik, seperti pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk hijau. Bahan organik berfungsi untuk mengembalikan sifat-sifat tanah dan memperbaiki struktur tanah.
Praktik pertanian secara terus-menerus akan mengurangi cadangan total karbon dan nitrogen dalam tanah.
Baca juga: Cara Menanam Singkong Gajah yang Benar
Untuk mendapatkan kondisi tanah yang optimal bagi pertumbuhan tanaman, diperlukan adanya bahan organik tanah (C-total) di lapisan atas paling sedikit 2 persen. Bahan organik yang telah mengalami proses dekomposisi dapat mensuplai unsur hara bagi tanaman.
Pemberian bahan organik sebagai suatu perlakuan, dapat memberikan peningkatan hasil pada bobot biji dan bobot kering bagian atas tanaman serta jumlah polong yang terisi.