Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Pemupukan Pohon Pepaya yang Benar

Kompas.com - 28/05/2023, 00:00 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberian pupuk yang benar sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Hal ini juga berlaku pada budidaya pepaya.

Secara umum, cara pemupukan pohon pepaya terbagi menjadi dua tahap yakni pemupukan dasar dan susulan. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut ini panduan pemupukan tanaman pepaya yang perlu diperhatikan.

Pemberian pupuk dasar

Pupuk dasar biasanya diberikan bersama dengan pengolahan lahan. Jenis pupuk yang digunakan sebagai pupuk kandang yang sudah terfermentasi. Sementara itu, dosis yang diberikan cukup 5 ember sedang per tanaman pepaya.

Baca juga: 5 Cara Merawat Pepaya California agar Berbuah Banyak

Pemberian pupuk susulan

Tanaman pepayaPixabay/Falco Tanaman pepaya

Pemupukan susulan diberikan saat tanaman berumur 1 minggu setelah tanam. Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk NPK mutiara 16:16:16 dengan dosis cukup 1 genggam orang dewasa per tanaman.

Saat tanaman berumur 1 bulan, berikan pupuk KCl 40 gram, Urea 35 gram, TSP36 75 gram, dan ZA 75 gram. Dosis tersebut diberikan untuk 1 pohon pepaya.

Sementara itu, ketika tanaman berumur 1 bulan jenis pupuk yang diberikan sama hanya saja dosisnya berbeda yakni KCl 75 gram, Urea 60 gram, TSP36 75 gram, dan ZA 100 gram per tanaman.

Untuk tanaman yang berumur 6 bulan ke atas, pemupukan dilakukan rutin setiap 3 bulan sekali. Jenis pupuk dan dosis yang diberikan juga sama.

Baca juga: Cara Memupuk Pohon Pepaya California agar Subur dan Berbuah Lebat

Cara pemupukan pohon pepaya

Pemberian pupuk dasar dilakukan dengan cara dicampurkan dengan tanah tempat budidaya pepaya. Sedangkan pupuk susulan diberikan dengan cara menaburkan pupuk pada alur yang sudah dibuat melingkari tanaman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau