Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budidaya Tanaman Uwi Ungu, Mudah dan Minim Perawatan

Kompas.com - 05/06/2023, 20:22 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Uwi ungu merupakan umbi kayu yang sama dengan singkong. Uwi termasuk tanaman pangan yang dapat menggantikan beras dan jagung.

Uwi termasuk tanaman perdu yang merambat dan memiliki ketinggian 3 hingga 10 cm. Umbi uwi kini banyak diolah menjadi beberapa olahan makanan.

Maka dari itu, budidaya tanaman uwi ungu memiliki potensi pasar yang besar. Adapun cara menanam uwi ungu menurut penjelasan di Cybext Kementerian Pertanian, seperti berikut:

Persiapan bibit

Tanaman uwi dapat diperbanyak menggunakan tunas yang tumbuh di kepala umbi.

Baca juga: Budidaya Tanaman Uwi, Tanaman Pangan yang Mengenyangkan

Penanaman

Waktu penanaman uwi sebaiknya saat musim hujan. Tujuannya agar pertumbuhan dan produktivitasnya maksimal.

Umbi uwi, tanaman pangan alternatifShutterstock/COLOA Studio Umbi uwi, tanaman pangan alternatif

Selain memperhatikan waktu penanaman, lakukan juga penggemburan tanah. Kemudian, tanam tunas pada lubang tanam dan tutup kembali dengan tanah yang dicampur dengan pupuk organik.

Perawatan tanaman

Tanaman uwi sebenarnya tidak memerlukan pemeliharaan khusus. Meskipun demikian, agar tanaman memiliki produktivitas maksimal, perlu dilakukan perawatan dengan rutin.

Tanaman uwi membutuhkan tiang dari bambu atau pohon di sekitarnya untuk memanjat.

Selain itu, lakukan juga penggemburan tanah agar umbi tidak keluar ke permukaan tanah.

Pasalnya, umbi yang keluar ke permukaan tanah rasanya menjadi pahit. Lakukan juga pengendalian hama dan penyakit agar tanaman tetap sehat.

Baca juga: Cara Menanam Porang, Tanaman Komoditas Unggulan Kaya Manfaat

Panen

Tanaman uwi bisa dipanen setelah berumur 1 hingga 2 tahun. Pemanenan dapat dilakukan setiap 3 tahun sekali. Tanaman uwi ungu yang pertumbuhan dan produktivitasnya maksimal bisa menghasilkan umbi seberat 50 kg lebih.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau