JAKARTA, KOMPAS.com - Melinjo merupakan salah satu tanaman berbiji terbuka yang tumbuh di Indonesia. Bagian tanaman ini yang sering dikonsumsi yaitu biji dan daunnya.
Biji melinjo dapat diolah menjadi emping yang rasanya enak dan teksturnya renyah. Sementara daunnya, seringkali diolah menjadi sayur.
Melinjo termasuk tanaman yang mudah, bahkan di lahan yang kurang subur. Akan tetapi, pertumbuhannya akan maksimal apabila ditanam pada wilayah yang curah hujannya sekitar 2500 sampai 3000 mm per tahun dan ketinggian tidak lebih dari 400 mdpl.
Baca juga: Syarat Tumbuh Tanaman Lontar yang Perlu Diketahui
Tanaman ini juga menyukai daerah daerah yang musim kemaraunya jelas. Mengutip dari situs Dinas Pertanian Kab. Purbalingga, Rabu (14/6/2023), berikut ini cara menanam melinjo dengan mudah.
Melinjo bisa diperbanyak secara vegetatif maupun generatif. Namun, perbanyakan secara generatif menggunakan biji relatif lebih sulit.
Maka dari itu, dianjurkan untuk memperbanyak tanaman melinjo secara generatif menggunakan teknik cangkok, sambung, atau okulasi.
Persiapan lahan diperlukan untuk membersihkan tanah dari gulma atau tanaman liar dan menggemburkan tanah. Setelah tanah gembur, buat lubang tanam berukuran 60 x 60 x 75 cm.
Tanah bagian atas dan bawah dipisahkan. Kemudian, berikan pupuk kandang sebanyak 10 kg per lubang tanam.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Kacang Polong agar Panennya Melimpah
Penanaman melinjo sebaiknya dilakukan di awal musim hujan. Cara menanam melinjo yaitu dengan meletakkan bibit melinjo pada lubang tanam yang sudah dibuat.
Kemudian, tutup lubang tanam dengan tanah dan padatkan agar tidak ada rongga udara diantara akar dan tidak terjadi genangan. Tanaman yang masih muda perlu diberi penyanggah dari bambu agar tetap tumbuh dengan tegak.
Meskipun mudah tumbuh, tanaman melinjo tetap butuh perawatan. Beberapa kegiatan perawatan yang diperlukan yaitu penyiraman, pemupukan, penyiangan, penyulaman, pemangkasan, serta pengendalian hama dan penyakit.
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari selama 2 minggu setelah tanam. setelah itu, penyiraman cukup sehari sekali. Jangan lupa untuk mengatur dan mengecek saluran drainase agar tanaman tidak tergenang.
Baca juga: Pemupukan Tanaman Kacang Hijau agar Panennya Maksimal
Kemudian, berikan juga pupuk kandang dan pupuk buatan 2 kali setahun. Caranya dengan membuat lubang pemupukan sedalam 10 hingga 15 cm yang mengelilingi tajuk tanaman.
Berikan pupuk pada lubang tersebut, lalu timbun dengan tanah. Penyiangan atau pembersihan gulma juga perlu dilakukan agar lingkungan sekitar tempat tumbuhnya melinjo tetap bersih.
Apabila ditemukan bibit yang mati, segera ganti dengan bibit baru. Kegiatan penyulaman ini dilakukan sesegera mungkin setelah bibit mati.
Setelah pohon melinjo tumbuh tinggi, pangkas daun dan cabang yang kurang produktif. Tujuannya untuk mempermudah pengendalian hama dan penyakit, menjaga keseimbangan berat tanaman, dan memperbanyak bunga.
Baca juga: Cara Mengolah Biji Kakao Menjadi Coklat yang Rasanya Enak
Sementara itu, pengendalian hama dan penyakit disesuaikan dengan jenis hama maupun penyakit yang menyerang. Umumnya dikendalikan menggunakan pestisida.
Bagian tanaman melinjo yang dapat dipanen yaitu biji, bunga, dan daun. Biji melinjo biasanya menjadi bahan baku emping.
Biji melinjo harus dipanen saat sudah cukup umur. Sementara itu, bunga dan daun bisa dipanen kapan saja.
Namun, untuk mendapatkan buah dan biji yang baik dan banyak, sebaiknya bunga tidak dipanen karena akan menurunkan produksi buah. Pohon melinjo bisa dipanen setelah berumur 5 hingga 6 tahun dan dapat dipanen 2 kali dalam setahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.