JAKARTA, KOMPAS.com - Petai merupakan tanaman dari suku polong-polongan yang bisa dikonsumsi dengan cara direbus, digoreng, dibakar, atau dimakan saat masih mentah. Sayuran ini juga sering dicampurkan dalam masakan tradisional.
Ciri khas dari petai yaitu aromanya yang menyengat dan rasanya yang sedikit getir dan pahit. Meskipun demikian, petai tetap disukai karena bisa membuat makanan terasa lebih lezat dan nikmat.
Dibalik rasa dan aromanya yang menyengat, petai juga mengandung vitamin A, C, kalsium, dan zat besi yang baik untuk tubuh. Di waktu tertentu, harga petai juga melambung tinggi.
Baca juga: Cara Budidaya Petai, Bisa Raup Keuntungan Menggiurkan
Itulah yang membuat banyak orang tertarik untuk menanam petai. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut ini cara menanam petai dengan benar agar panennya maksimal.
Pembibitan petai dapat dilakukan dengan cara okulasi. Selain itu, Anda juga bisa membeli bibit siap tanam di penangkar atau petani petai lainnya. Namun, pastikan bibit dalam kondisi sehat dan berasal dari varietas unggul.
Lahan yang akan ditanami petai sebaiknya diolah terlebih dahulu sampai gembur. Kemudian, buat lubang tanam berukuran 40 x 40 cm dengan kedalaman sekitar 4 cm. Tambahkan pupuk kandang pada lubang tanam dengan kedalaman 10 cm.
Cara menanam petai dilakukan dengan meletakkan bibit petai pada lubang tanam. Pastikan bibit sudah berumur minimal 6 bulan.
Baca juga: Cara Menanam Jengkol dengan Mudah, Bisa Jadi Peluang Usaha
Setelah itu, tutup lubang tanam dengan tanah dan pastikan akar bibit tertutup tanah. Terakhir, siram bibit yang baru ditanam.
Sebenarnya, petai termasuk tanaman yang tidak membutuhkan perawatan khusus. Hanya saja, pemeliharaan perlu dilakukan agar pertumbuhan dan panennya maksimal.
Perawatan yang perlu dilakukan yaitu pengendalian gulma dan pemupukan. Jenis pupuk yang dapat diberikan yaitu pupuk kandang.
Pemberian pupuk kandang dilakukan setelah tanaman berumur 4 bulan. Caranya dengan membuat lubang pemupukan yang melingkari tajuk tanaman. Kemudian, letakkan pupuk pada lubang tersebut dan timbun kembali dengan tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.