Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Seledri Hidroponik, Bisa Dipanen Berulang Kali

Kompas.com - 08/07/2023, 10:12 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

 

Lalu, tutup kedua ujung pipa dengan penutup atau styrofoam supaya nutrisi tidak tumpah. Larutkan nutrisi AB mix sebanyak 5 ml dalam 1 liter air.

Selanjutnya, isi paralon dengan nutrisi sebanyak 1260 sampai 1689 ppm dengan pH 6,5. Letakkan netpot yang sudah berisi benih ke dalam lubang paralon.

Kemudian, rapikan paralon dalam rak. Buat naungan agar tanaman terhindar dari penyinaran matahari langsung. Seminggu kemudian, naungan perlahan dibuka agar tanaman terkena sinar matahari.

Pemeliharaan tanaman

sayuran seledrijackmac34 sayuran seledri

Ketersediaan nutrisi dalam sistem hidroponik harus terjaga agar tanaman tumbuh dengan baik. cek kondisi paralon, apabila nutrisi berkurang sebaiknya segera ditambahkan.

Baca juga: Penyebab Akar dan Batang Seledri Busuk serta Cara Mengatasinya

Tingkatkan ppm nutrisi seiring dengan pertumbuhan tanaman. Namun, jangan sampai larutan menyentuh netpot, sebaiknya beri jarak sekitar 1 cm di bawah netpot.

Lakukan juga pengendalian hama dan penyakit agar tanaman seledri tumbuh sehat. Pengendalian organisme pengganggu tanaman bisa dikendalikan dengan cara mengambil hama yang menyerang dan membuang bagian tanaman yang bergejala. Selain itu, bisa juga dikendalikan dengan mengaplikasikan pestisida nabati.

Panen seledri

Seledri hidroponik bisa dipanen saat tanaman berumur 1 sampai 1,5 bulan setelah tanam. Pemanenan bisa diulang setiap 5 sampai 6 hari sekali.

Cara panen seledri hidroponik yaitu cabut tanaman seledri dari netpot. Kemudian, pipa paralon dan netpot dicuci sampai bersih. Anakan seledri bisa ditanam kembali dengan cara yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau