Benih atau biji cengkeh yang ditanam harus berkualitas dan berasal dari tanaman terbaik. Benih kemudian ditanam pada lahan yang sudah disiapkan.
Jika benih berumur 1 tahun, maka jarak tanamanya 20 x 20 cm. Sementara itu, apabila benih berumur 2 tahun, maka jarak tanamnya 30 x 30 cm.
Sebelum disemai, benih perlu dikecambahkan selama 5 hari agar akar tumbuh lurus. Caranya dengan menempatkan biji pada keranjang pipih yang diberi tanah secukupnya.
Baca juga: Cara Menanam Cengkeh di Pot, Solusi untuk Lahan Sempit
Setelah berkecambah, biji cengkeh yang sudah berkecambah bisa dipindahkan ke lahan persemaian. Lakukan penyiraman secara rutin agar bibit tumbuh subur.
Saat bibit berumur 3 bulan, tanah digemburkan dan gulma yang tumbuh di sekitarnya dicabut. Penggemburan bisa dilakukan bersama dengan pemupukan.
Apabila bibit sudah berumur 4 bulan, naungan mulai dijarangkan, sehingga saat umur 1 tahun, peneduh sudah bisa dibuka semuanya. Tujuannya agar bibit terkena sinar matahari langsung.
Bibit dipelihara dan setelah berumur 2 tahun, bibit sudah bisa dipanen. Cara pengambilan bibit harus dilakukan hati-hati agar akar tidak rusak.
Baca juga: 3 Tahap Pembibitan Tanaman Kayu Putih dengan Mudah
Kemudian, tanah yang masih menempel pada akar perlu dibungkus dengan gedebog pisang kering atau pembungkus lain. Setelah itu, letakkan bibit pada tempat teduh selama 1 hingga 2 minggu.
Selama penyimpanan, semprotkan larutan K.O.C 1 sampai 2 persen untuk mencegah pertumbuhan jamur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya