JAKARTA, KOMPAS.com - Jambu dalhari adalah jambu air unggulan dari Sleman, Yogyakarta. Tanaman ini cocok dibudidayakan di daerah kering atau curah hujan rendah yang memiliki musim kemarau lebih dari 4 bulan.
Kondisi tersebut akan membuat buah jambu air ini memiliki rasa manis. Jambu ini cukup banyak diminati karena memiliki beberapa keunggulan, seperti; warnanya menarik, dagingnya tebal, teksturnya renyah, rasanya manis, hampir tidak berbiji, dan kadar airnya cukup tinggi.
Kualitas jambu dalhari akan semakin optimal apabila dibudidayakan dengan sistem pertanian organik. Hasil panen jambu dalhari yang ditanam secara organik lebih aman dan menyehatkan.
Baca juga: Cara Menanam Jambu Dalhari dengan Mudah
Pasalnya, penggunaan bahan kimia dapat meninggalkan residu pada buah tersebut. Tak hanya itu, sistem budidaya ini juga cukup mudah dan relatif lebih murah.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (12/7/2023), berikut ini cara menanam jambu dalhari organik dengan mudah.
Tanaman jambu dalhari dapat ditanam di lahan terbuka maupun pekarangan. Lahan yang akan digunakan untuk menanam jambu perlu diolah terlebih dahulu.
Kemudian, buat lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm. Lalu, biarkan lubang tanam terbuka selama 7 hingga 14 hari.
Dua minggu sebelum penanaman, tambahkan pupuk organik 10 sampai 20 kg dan kapur dolomit 250 gram.
Bibit jambu dalhari yang digunakan biasanya berasal dari bibit cangkok. Pastikan bibit berkualitas, dari varietas unggul, sehat, dan produktivitasnya tinggi.
Baca juga: Cara Membuat Jambu Air Berbuah di Luar Musim
Cara menanam jambu dalhari organik yaitu cukup dengan meletakkan bibit pada lubang tanam yang sudah disiapkan. Lalu, timbun dengan tanah sampai 5 cm di atas leher akar.
Kemudian, pasang ajir di bagian akan dan kiri. Ikat ajir dengan tali agar tanaman tidak mudah rebah. Padatkan tanah di sekitar perakaran tanaman dan siram dengan air. Untuk mencegah penguapan, sebaiknya potong 1/3 daun dan ranting bibit tersebut.
Pemupukan dilakukan secara berkala sesuai dengan fase pertumbuhannya. Pada tanaman yang belum menghasilkan, berikan pupuk sesaat setelah bibit ditanam dan diulang setiap 4 hingga 6 bulan sampai menjelang tanaman berbunga.
Sementara itu, pada tanaman yang sudah menghasilkan, berikan pupuk 2 kali setahun di awal dan akhir musim hujan. Adapun dosis pupuk yang diberikan per pohon berdasarkan umurnya, seperti berikut;
Baca juga: Cara Menanam Jambu Jamaika, Buah Jambu yang Ukurannya Besar
Cara pemupukannya yaitu dengan membuat lubang pemupukan. Kemudian taburkan pupuk pada lubang tersebut, tutup kembali dengan tanah, dan siram dengan air secukupnya.
Penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan tanaman dan kondisi iklim. Di musim kemarau, penyiraman dilakukan pada sore hari dengan interval 4 sampai 5 hari. Apabila terlihat tanda-tanda tanaman kekurangan air, segeralah untuk melakukan penyiraman.
Tahapan perawatan tanaman jambu dalhari berikutnya yaitu pemangkasan. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk tajuk, mempertahankan ketinggian tanaman, merangsang pembungaan, membuang bagian tanaman yang sakit, memelihara produktivitas tanaman, dan mempermudah pemanenan.
Baca juga: 3 Cara Mengendalikan Lalat Buah pada Jambu Kristal
Pengendalian OPT harus dilakukan sedini mungkin agar tanaman tumbuh sehat. Pengendalian bisa dilakukan dengan cara mekanis maupun biologi. Jika serangan mulai masif, maka perlu aplikasikan pestisida nabati.
Panen dilakukan saat buah mencapai kematangan ditandai dengan adanya perubahan warna dan daging jambu air mulai berisi atau penuh. Biasanya, buah jambu dalhari siap panen sudah memiliki umur 35 hingga 40 hari setelah pembungkusan calon buah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.