JAKARTA, KOMPAS.com - Pinang (Areca catechu) adalah salah satu jenis tanaman monokotil yang tergolong palem-paleman. Pohon pinang masuk ke dalam famili Arecaceae pada ordo Arecales.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (13/7/2023), biji pinang berpotensi sebagai bahan fungisida nabati untuk mengendalikan OPT atau Organisme Pengganggu Tanaman seperti cendawan penyebab penyakit antraknosa atau penyakit patek tanaman cabai.
Biji pinang mengandung alkoloid, seperti arekolin (C8 H13 NO2), arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine dan isoguvasine, tanin terkondensasi, tanin terhidrolisis, flavan, senyawa fenolik, asam galat, getah, lignin, minyak menguap dan tidak menguap, serta garam.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Cabai Merah Keriting dari Benih Lokal
Senyawa fenolik yang banyak terdapat di alam di antaranya polifenol dan asam fenolat terutama turunan asam 4-hidroksibenzoat dan asam 4-hidroksisinamat. Asam fenolat berperan dalam mencegah pertumbuhan patogen.
Berikut beberapa manfaat biji pinang sebagai fungisida nabati untuk tanaman cabai.
Berikut cara membuat fungisida nabati dari biji pinang untuk mengatasi penyakit patek tanaman cabai.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Bunga Cabai Rawit agar Tidak Rontok