JAKARTA, KOMPAS.com - Pengolahan lahan merupakan tahap awal dalam budidaya tanaman. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kondisi fisik, kimia, dan biologis tanah menjadi lebih baik.
Selain itu, pengolahan lahan juga membuat gulma atau tanaman liar mati. Sisa tanaman juga turut dibersihkan saat pengolahan lahan.
Lantas, bagaimana cara mengolah lahan pertanian yang benar? Mengutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (17/7/2023), berikut tips mengolah lahan pertanian yang benar.
Baca juga: 5 Tahapan Mengolah Lahan yang Benar
Pengolahan primer atau pertama biasanya dilakukan menggunakan mesin bijak, sehingga sering disebut sebagai pembajakan.
Tujuan pengolahan ini yaitu untuk membalik atau membongkar tanah menjadi gumpalan tanah. Pembajakan dilakukan sedalam 30 hingga 50 cm.
Alat yang digunakan yaitu bajak singkal, bajak piringan, bajak rotari, bajak brujul, bajak bawah tanah, dan bajak raksasa.
Kegiatan pengolahan sekunder dilakukan setelah pengolahan primer. Artinya, tanah yang sudah dibajak akan diaduk sampai jeluk yang tidak terlalu dalam.
Kedalaman pengolahan sekunder hanya sekitar 10 sampai 15 cm. Adapun tujuan pengolahan sekunder, seperti berikut:
Baca juga: Jenis-jenis Traktor yang Digunakan untuk Mengolah Lahan Pertanian
Pemupukan lahan berguna untuk menambah unsur hara dalam tanah agar subur dan mencukupi kebutuhan tanaman. Pemupukan di awal bisa merangsang perkembangan akar lebih dalam.
Jenis pupuk yang bisa diberikan sebagai pupuk dasar, antara lain; pupuk kandang, Urea, SP36, dan lain sebagainya. Apabila lahan tempat budidaya terlalu asam, maka sebaiknya aplikasikan kapur dolomit untuk menetralkan pH tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.