JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia sangat menyukai rasa pedas. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masakan nusantara yang menggunakan cabai rawit.
Cabai rawit mengeluarkan rasa yang pedas karena memiliki kandungan capsaicin pada bijinya. Tanaman cabai rawit memiliki berbagai jenis, dan setiap jenisnya memiliki tingkat kepedasan yang berbeda.
Salah satu jenis cabai rawit yang populer yaitu cabai rawit hijau. Walaupun warnanya masih hijau, namun cabai rawit hijau masih memiliki rasa pedas yang kuat.
Baca juga: Begini Cara Semai Cabai Rawit Anti Gagal
Cara menanam cabai rawit hijau tidak jauh berbeda dengan cabai rawit jenis lainnya. Melansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (5/08/2023), berikut ini cara menanam cabai rawit hijau.
Benih memiliki peranan penting dalam menentukan hasil panen yang optimal pada tanaman cabai rawit hijau. Maka dari itu, sangat penting untuk memilih benih cabai rawit hijau yang unggul dan berkualitas.
Pastikan Anda memilih benih cabai rawit hijau dengan label berwarna biru yang sudah bersertifikat resmi. Benih cabai rawit hijau dapat diperoleh di toko pertanian terdekat.
Setelah memperoleh benih yang tepat, langkah menanam cabai rawit hijau berikutnya yaitu penyemaian benih untuk dijadikan bibit. Berikut langkah-langkah menyemai benih cabai rawit hijau:
Baca juga: Cara Membuat Media Tanam untuk Cabai Rawit di Polybag
Siapkan wadah semai seperti tray semai yang memiliki lubang drainase di bagian bawahnya.
Gunakan campuran media tanam yang baik, seperti tanah, sekam bakar, dan pupuk kompos. Pastikan media tanam tersebut steril agar mengurangi risiko infeksi penyakit.
Buat lubang tanam dan masukan benih satu persatu dan tutup tipis menggunakan media tanam.
Siram media tanam dengan hati-hati menggunakan sprayer atau semprotan air. Pastikan media tanam tetap lembab, namun tidak terlalu basah.
Ketika bibit cabai rawit hijau telah tumbuh cukup besar. Bibit siap di tanam di lahan.
Baca juga: Media Tanam Cabai Rawit di Polybag, Apa Saja?
Tanah yang memiliki struktur gembur sangat bagus bagi pertumbuhan cabai rawit hijau. Hal ini karena akar tanaman dapat tumbuh dengan bebas, memungkinkan akar menyerap air dan nutrisi yang terkandung dalam tanah. Langkah-langkah pengolahan lahan yang optimal adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah cara menanam cabai rawit hijau adalah sebagai berikut:
Baca juga: 6 Tips Menanam Cabai Rawit di Gunung agar Pertumbuhannya Baik
Tumbuhan pengganggu seperti gulma yang tumbuh di sekitar tanaman cabai rawit hijau bisa menghambat pertumbuhan tanaman. Hal ini disebabkan karena gulma dapat menyerap air dan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman.
Jika hal ini dibiarkan terus terjadi, maka pertumbuhan cabai rawit hijau dapat terhambat. Membersihkan gulma dapat dilakukan dengan cara manual menggunakan tangan atau alat seperti parang. Alternatif lain yang dapat dilakukan yaitu dengan menyemprotkan pada gulma.
Kandungan nutrisi dalam tanah akan berkurang seiring berjalannya waktu. Nutrisi yang ada dalam tanah tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan tanaman.
Baca juga: Tips Aplikasi Pupuk Tunggal ZA ke Tanaman Cabai
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemupukan. Proses pemupukan perlu dilakukan secara teratur sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pilihlah pupuk yang memiliki kandungan unsur hara NPK yang lengkap.
Pemanenan cabai rawit hijau bisa dilakukan secara berulang kali. Apabila perawatannya baik, maka cabai dapat dipanen hingga sampai 30 kali panen atau lebih.
Pemanenan pertama sebaiknya dilakukan setelah tanaman telah berumur sekitar 3 bulan. Cara memanen cabai rawit hijau tergolong mudah, cukup petik cabai rawit hijau dari pangkal buahnya menggunakan tangan atau gunting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.