Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Gunawan Kenalkan Teh Artisan Indonesia

Kompas.com - 09/09/2023, 22:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Satria Gunawan Suharno sebelumnya adalah pilot yang kemudian banting setir menjadi petani teh. Kini Gunawan adalah pemilik usaha House of Tea, yang bergerak di sektor pembuatan teh.

Gunawan awalnya memproduksi jenis teh yang massal, namun kini House of Tea memproduksi teh spesial yang berkualitas alias artisan tea.

Teh artisan dikenal sebagai teh yang diolah dari bahan baku berkualitas tinggi dan dikombinasikan dengan bahan alami lain seperti rempah, bunga, dan buah.

Baca juga: Pembibitan Tanaman Teh secara Generatif dan Vegetatif

Satria Gunawan, pemilik usaha House of Tea. DOK. HM SAMPOERNA Satria Gunawan, pemilik usaha House of Tea.

House of Tea, mendapatkan kesempatan besar untuk membawa teh artisan asli Indonesia ke pasar global.

House of Tea merupakan salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), terpilih untuk berpartisipasi dalam Wiki Export 2023 di Jepang pada Agustus 2023 lalu.

SETC merupakan program pemberdayaan UMKM yang digagas PT HM Sampoerna Tbk. Sementara itu, Wiki Export diluncurkan pada 2022 digagas Kamar Dagang Indonesia (KADIN) bersama Japan External Trade Organization (JETRO) guna meningkatkan skala perusahaan menengah untuk menjadi bagian dari rantai pasokan global.

Gunawan tak pernah terpikir menjadi petani teh. Pada tahun 1985, ia mulai bergelut dengan teh karena harus meneruskan usaha orang tua.

Baca juga: 15 Tanaman Herbal yang Bisa Dijadikan Teh, Bermanfaat untuk Kesehatan

“Saya masuk ke petani, sebenarnya musibah membawa berkah. Itu yang saya rasakan, karena apa? Karena saya pendidikan bukan pertanian, tapi latar belakangnya adalah seorang pilot. Saya saat itu spesialis pilot helikopter,” tutur Gunawan dalam keterangannya, Sabtu (9/9/2023).

Ia mengaku membutuhkan waktu beberapa tahun untuk benar-benar mendalami mencintai teh. Titik baliknya saat tahun 1987, kala Gunawan harus menangani kontrak ekspor teh ke Italia.

Ilustrasi teh, daun teh. SHUTTERSTOCK/Africa Studio Ilustrasi teh, daun teh.

“Dari situ, hari demi hari harus berhadapan dengan tanaman teh dan produksi teh,” ujar dia.

Interaksi yang intens dengan para pembeli dari sejumlah negara yang sangat memahami teh, “memaksa” Gunawan untuk menyelami dunia teh lebih jauh.

Baca juga: Kreasi Batik dengan Pewarna Alami Libatkan Petani, Manfaatkan Lahan Tumpang Sari

Lama kelamaan, ia melihat sesuatu yang unik dari teh. Keunikan itu, menurut dia, dari satu tanaman teh bisa diolah menjadi berbagai macam varian. Di sinilah kecintaannya terhadap teh mulai muncul. Dari awalnya terpaksa, kini jadi cinta.

Pada 2009, Gunawan mulai mencoba menggeluti bisnis teh artisan, dan masih berjalan hingga saat ini. Awalnya, ia memasarkan teh artisan ini di lingkungan terbatas, seperti keluarga dan teman-temannya.

Setelah melihat ada potensi pasar yang menjanjikan, Gunawan mendirikan usahanya sendiri, House of Tea, pada 2011. Empat tahun berikutnya, 2015, didirikanlah kafe House of Tea yang berlokasi di kawasan Gandaria Selatan, Jakarta Selatan.

“Alhamdulillah saat ini House of Tea berdiri sendiri. House of Tea lebih ke membina petani kecil,” ujar Gunawan.

Baca juga: Petani Diedukasi Ubah Limbah Jerami Jadi Kompos

House of Tea memproduksi teh dari perkebunan teh yang ada di beberapa wilayah seperti Cianjur, Jawa Barat, Solok, Sumatera Barat, Batam, Kepulauan Riau, dan Kulon Progo, DIY.

Gunawan mengaku tak punya sejengkal tanah pun yang di atasnya ditanami tanamah teh. Ia memilih untuk mengajak para petani untuk bermitra.

Teh yang diolah House of Tea merupakan teh organik. Gunawan memastikan, produk hasil panen para petani mitra harus organik. Menurut dia, tanah Indonesia merupakan tanah yang subur dan bisa menyuburkan tanaman yang ditanam di atasnya.

Daun tehPixabay/raoyi163 Daun teh

“Kami percaya tanah Nusantara itu luar biasa, saya tidak ingin merusak itu dengan bahan kimia. Semua natural," ujar dia.

Baca juga: 6 Alat Pasca-panen Padi untuk Meringankan Pekerjaan Petani

"Produk kami harus dari bahan baku organik. Untuk itu, ke petani, kami beri pemahaman, bahan baku seperti apa yang digunakan, bagaimana memetik teh, kapan waktu memetiknya, dan bagaimana cara produksinya,” kata Gunawan.

Kualitas teh Indonesia sangat bisa bersaing di pasar global. Menurutnya, teh yang ditanam di Indonesia diyakininya memiliki kualitas yang sangat baik.

House of Tea sudah sekitar 3 tahun menjadi UMKM binaan SETC. Pada Mei 2023, Gunawan juga mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan training of trainer (ToT) yang diselenggarakan SETC di Pasuruan, Jawa Timur. Ia dilatih menjadi mentor yang akan mendampingi UMKM lainnya.

Dari SETC, Gunawan mendapatkan kesempatan-kesempatan lain untuk berbagi seputar bisnis, dan memperkenalkan House of Tea lebih luas lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com