Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protelindo Grup Tanam 35.000 Bibit Mangrove di Makassar, Kulon Progo, dan Pulau Rinca

Kompas.com - 23 Desember 2023, 18:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) menyelenggarakan kegiatan penanaman lebih dari 35.000 bibit mangrove dengan total area tanam seluas 10 hektar.

Kegiatan ini dilaksanakan di Makassar, Sulawesi Selatan, Kulon Progo, Yogyakarta, serta Pulau Rinca, Manggarai Barat, NTT.

Ini dilakukan bersama anak usahanya, yakni PT Iforte Solusi Infotek (iForte) dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (STP), bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta melibatkan manajemen perusahaan, karyawan, Dinas KLH, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), Dinas Kementrian Komunikasi dan Informatika, Pemda setempat, dan masyarakat.

Baca juga: Perusahaan Tambang Ini Rehabilitasi DAS, Mangrove, dan Bantu Kelompok Tani

Ilustrasi tanaman mangrove. SHUTTERSTOCK/BALAJISRINIVASAN Ilustrasi tanaman mangrove.

Rangkaian acara penanaman mangrove pertama dilaksanakan di kawasan wisata Hutan Mangrove Lantebung, Makassar, Sulawesi Selatan oleh PT Solusi Tunas Pratama Tbk seluas 3 hektar.

Penanaman kedua seluas 4 hektar dilaksanakan di kawasan wisata mangrove pesisir Kulon Progo, DIY oleh PT Iforte Solusi Infotek, dan kegiatan penanaman ketiga diselenggarakan di Pulau Rinca, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia seluas 3 hektar.

Dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya sebagai entitas korporasi, Protelindo grup memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi terhadap lingkungan dimana perusahaan beroperasi.

Penanaman mangrove yang diselenggarakan merupakan upaya perusahaan untuk mendukung keberlangsungan dan keberlanjutan lingkungan hidup serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi operasional yang secara tidak langsung diupayakan dengan pemeliharaan alam di sekitarnya.

Baca juga: Mitra Pinasthika Mustika Tanam 20.000 Bibit Mangrove di NTT

“Kegiatan CSR penanaman mangrove berlangsung dengan baik, kami sangat bersyukur acara ini dapat terlaksana, karena penanaman mangrove sangat baik untuk ekosistem, pengurangan karbon dan juga penghijauan” ujar Dini Yahya, Chief of Sales & Marketing Protelindo dalam keterangannya, Sabtu (23/12/2023).

Kegiatan CSR penanaman mangrove merupakan upaya nyata Protelindo grup dalam ikut menjaga lingkungan bagi generasi saat ini dan mendatang.

Inisiasi kegiatan yang diselenggarakan bukan hanya tentang menanam pohon, namun juga merupakan tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.

Oleh karena itu, Protelindo grup berkomitmen untuk tetap memantau bibit-bibit yang sudah ditanam agar dapat tumbuh dengan baik selama tiga tahun dengan mengajak perwakilan masyarakat sekitar untuk menjadi bagian program.

Baca juga: Edukasi Bersih-bersih Sampah dan Penanaman Bakau Dihelat di Surabaya

“Kegiatan ini sangat baik untuk kita dan masyarakat serta negara pada umumnya, karena mangrove dapat membantu dalam menahan tsunami, membantu mencegah abrasi serta menjadi rumah bagi biota laut," ujar Dini.

Penanaman mangrove juga baik untuk keberlanjutan atau sustainability bagi generasi sekarang maupun mendatang. Selain itu, mangrove juga dapat menjadi objek wisata.

“Dinas lingkungan hidup sangat menyambut baik dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Protelindo grup, semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dalam rangka membangun ekosistem lingkungan hidup terutama daerah yang berbasis wilayah pesisir,” imbuh Ferdy Mochtar, Kepala Dinas KLHK Kota Makassar.

Upaya kolaboratif Protelindo grup dengan KLHK Pusat dan Regional serta keterlibatan komunitas setempat dari proses awal penentuan jenis bibit, lokasi tanam dan pemeliharaan tanam merupakan upaya untuk menciptakan dampak yang positif pada ekosistem serta dapat memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau