Penelitian lanjut dilakukan dengan pengembangan produksi benih true to type melalui embryo rescue dengan teknologi in vitro.
Tanaman kelapa dengan metode tersebut dapat berpotensi menghasilkan buah kopyor 100 persen. Dua jenis kelapa kopyor yang umum ditemukan adalah Tipe Dalam (Tall), yang berbuah setelah 5 tahun, dan Tipe Genjah (Dwarf), yang mulai berbuah dalam waktu 3 tahun.
Penelitian awal yang dilakukan oleh Balit Palma dan institusi terkait telah memberikan kontribusi signifikan dalam mengidentifikasi kelapa kopyor di berbagai wilayah Indonesia, seperti Jawa Tengah, Banten, Lampung Selatan, dan Jawa Timur.
Pada tahun 2010, hasil kolaborasi ini membuahkan pelepasan tiga varietas unggul kelapa Genjah Kopyor Kuning, Genjah Kopyor Hijau, dan Genjah Kopyor Coklat, dengan potensi produksi buah kopyor rata-rata mencapai 40 persen per tandan.
Kemudian pada 2016 menyusul dilepas varietas kelapa kopyor tipe Dalam, yaitu kelapa Puan Kalianda. Tahapan ini menandai langkah penting dalam pengembangan kelapa kopyor sebagai komoditas strategis.
Periode 2015–2020 membawa fokus penelitian ke level yang lebih spesifik dengan penekanan pada tiga aspek utama.
Pertama, evaluasi bibit true-to-type untuk memastikan kualitas dan keaslian genetik bibit kelapa kopyor.
Kedua, pengembangan hibrida yang tahan terhadap berbagai kondisi melalui persilangan antarvarietas unggul.
Ketiga, perbaikan teknologi budidaya, termasuk metode pengendalian hama, optimalisasi produksi, dan upaya meningkatkan persentase buah kopyor pada kopyor alami, yang bertujuan meningkatkan hasil panen dan mendukung keberlanjutan industri kelapa kopyor.
Hasil dari penelitian yang berlangsung lebih dari dua dekade ini menunjukkan bahwa kelapa kopyor memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia di pasar global.
Keunikan genetiknya yang menghasilkan daging buah dengan tekstur remah dan cita rasa khas menjadikannya produk premium dengan daya tarik tersendiri di pasar internasional.
Dalam konteks perdagangan global, kelapa kopyor dapat berperan sebagai duta eksotisme Indonesia, memperkuat citra negara sebagai penghasil produk berkualitas tinggi yang berbasis pada kekayaan hayati.
Kelapa kopyor memiliki nilai ekonomi yang luar biasa tinggi, menjadikannya salah satu komoditas unggulan yang sangat menguntungkan.
Setiap pohon kelapa kopyor mampu menghasilkan 75–120 butir buah per tahun, dengan kandungan buah kopyor per tandan mencapai tingkat optimal 97–100 persen pada tanaman hasil kultur embrio dan di atas 30 persen untuk kopyor alami.
Keunikan dan kelangkaan ini membuat harga kelapa kopyor melambung, mencapai lebih dari 10 kali lipat harga kelapa biasa.