Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan, Kementan

Praktisi, Peneliti dan Pengamat Pertanian

Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru

Kompas.com - 21/05/2025, 16:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PAGI baru saja merekah di desa persawahan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kabut tipis mengambang di atas hamparan padi yang menguning, sementara suara gemerisik daun diselingi tawa para petani yang bersiap panen raya.

Setahun lalu, lahan ini sempat retak-retak kekeringan akibat terjangan El Niño berkepanjangan. Namun kini, bulir padi menguning lebat, pertanda kebahagiaan akan menjelang.

Di pematang sawah, Pak Ranto, seorang petani senior tersenyum sambil mengucap syukur, “Alhamdulillah, panen kali ini melimpah.”

Senyum itu bukan sekadar ungkapan rasa syukur pribadi, melainkan simbol optimisme baru dari sektor pertanian kita.

Kisah di atas bukan semata adegan romantis pedesaan, melainkan cermin fenomena nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sektor pertanian Indonesia mencatat lonjakan pertumbuhan luar biasa pada triwulan I 2025.

Setelah tahun sebelumnya terpuruk akibat cuaca ekstrem, kini pertanian tumbuh 10,52 persen (year-on-year), laju tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Tepung Lokal dan Ketahanan Pangan: Menakar Ulang Dominasi Impor

Bahkan, sektor ini menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I 2025, dengan andil 1,11 persen dari total pertumbuhan 4,87 persen.

Pencapaian ini terutama ditopang oleh subsektor tanaman pangan yang melejit 42,26 persen, berkat panen raya padi dan jagung yang merata di berbagai daerah.

Tak dapat dimungkiri, alam sedikit bersahabat kali ini. Setelah fenomena El Niño yang berlangsung Juni 2023 hingga April 2024 mereda, hujan kembali turun teratur.

Ladang-ladang yang sebelumnya mengering kini subur kembali. Produksi padi nasional triwulan I 2025 pun melonjak 51,45 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, sementara produksi jagung naik 39,02 persen.

Ini setara tambahan jutaan ton bahan pangan pokok. BPS mencatat produksi gabah kering giling (GKG) Januari–Maret 2025, mencapai hampir 15 juta ton, jauh melampaui sekitar 9,9 juta ton pada triwulan I 2024.

Produksi jagung pipilan kering menembus 4,7 juta ton, melejit dari capaian tahun sebelumnya sekitar 3,8 juta ton.

Angka-angka ini bukan sekadar statistik, namun mewakili jutaan butir beras dan jagung yang dihasilkan lewat keringat para petani, tulang punggung ketahanan pangan bangsa.

Ketahanan pangan sebagai nasionalisme

Seiring lumbung-lumbung pangan yang kembali penuh, spirit baru menjalari pedesaan Nusantara. Bagi bangsa Indonesia, kemandirian pangan sejatinya adalah wujud nasionalisme di era modern.

“Masalah pangan adalah masalah kedaulatan. Masalah pangan adalah masalah kemerdekaan. Masalah pangan adalah masalah survival kita sebagai bangsa. Jika kita ingin menjadi negara maju, pangan harus aman dulu,” tegas Presiden Prabowo Subianto awal tahun ini.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Tips
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Tips
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Tips
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Varietas Tanaman
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Varietas Tanaman
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Varietas Tanaman
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Varietas Tanaman
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Varietas Tanaman
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau