Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan, Kementan

Praktisi, Peneliti dan Pengamat Pertanian

Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia

Kompas.com - 30/10/2025, 17:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEBAGAI negeri tropis, Indonesia dikaruniai kekayaan alam luar biasa. Salah satunya adalah kelapa, tanaman serba guna yang tumbuh dari pesisir Sumatera hingga kepulauan Maluku.

Pohon kelapa disebut pohon kehidupan bukan tanpa alasan. Hampir seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan, dari airnya menyegarkan, daging buahnya menjadi sumber minyak dan pangan, serabut dan tempurungnya menjadi bahan industri, bahkan daunnya pun masih berguna dalam tradisi dan kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir.

Lebih dari itu, kelapa menjadi tumpuan hidup bagi jutaan petani di Indonesia. Dalam konteks pembangunan ekonomi nasional, kelapa bukan sekadar komoditas, tetapi simbol kesinambungan antara alam, budaya, dan ekonomi rakyat.

Menurut Outlook Komoditas Kelapa 2025 yang diterbitkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, produksi kelapa Indonesia pada tahun 2024 mencapai sekitar 2,82 juta ton setara kopra.

Angka ini diproyeksikan naik menjadi 2,86 juta ton pada tahun 2025, dengan pertumbuhan rata-rata 0,38 persen per tahun hingga 2028.

Meskipun pertumbuhannya tidak spektakuler, tren ini menunjukkan kestabilan dan daya tahan sektor kelapa di tengah gejolak global. Indonesia pun masih menjadi produsen kelapa terbesar di dunia, melampaui Filipina dan India.

Baca juga: Mendorong Nilai Tambah di Negeri Seribu Kelapa

Sentra kelapa nasional tersebar di Provinsi Riau, Sulawesi Utara, Maluku, dan Sulawesi Tengah. Riau bahkan menyumbang lebih dari 11 persen produksi kelapa dalam nasional dan 74 persen kelapa hibrida.

Artinya, kelapa tidak hanya menjadi bagian penting dari struktur pertanian nasional, tetapi juga penopang utama ekonomi daerah pesisir.

Di banyak wilayah, keberadaan kelapa berkelindan dengan budaya lokal, hadir dalam upacara adat, kuliner, hingga simbol kesejahteraan keluarga.

Namun, di balik gambaran optimistis itu, terdapat kenyataan bahwa 97 persen kebun kelapa Indonesia adalah perkebunan rakyat yang dikelola secara tradisional.

Dari total areal 3,31 juta hektare, sekitar 374.000 hektare atau 11,3 persen tergolong tanaman tua dan rusak.

Produktivitasnya pun rendah, rata-rata hanya sekitar 1,1 ton kopra per hektare per tahun, jauh di bawah potensi genetiknya yang bisa mencapai tiga ton. Kondisi ini menuntut upaya serius untuk melakukan peremajaan dan modernisasi budidaya.

Program revitalisasi perkebunan kelapa rakyat harus menjadi prioritas. Penggunaan varietas unggul seperti kelapa genjah entok, kelapa pandan wangi, atau kelapa hibrida dapat melipatgandakan hasil.

Integrasi dengan tanaman sela seperti kakao, jahe, dan vanili juga dapat meningkatkan pendapatan petani sekaligus menjaga kesuburan tanah.

Di tingkat kebijakan, dukungan pembiayaan, penyuluhan, serta mekanisasi panen perlu diperkuat agar petani tidak lagi terjebak dalam siklus produktivitas rendah.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Kembali Kejayaan Pala Nusantara
Menggali Kembali Kejayaan Pala Nusantara
Varietas Tanaman
Mendorong Nilai Tambah di Negeri Seribu Kelapa
Mendorong Nilai Tambah di Negeri Seribu Kelapa
Varietas Tanaman
Anomali Pasokan Kakao: Analisa dan Solusi untuk Industri
Anomali Pasokan Kakao: Analisa dan Solusi untuk Industri
Varietas Tanaman
Kopi Toraja, Primadona di Negeri Sakura
Kopi Toraja, Primadona di Negeri Sakura
Varietas Tanaman
Mengangkat Nilai Rempah Nusantara
Mengangkat Nilai Rempah Nusantara
Varietas Tanaman
Menguatkan Harum Cengkeh dan Ekonomi Daerah
Menguatkan Harum Cengkeh dan Ekonomi Daerah
Varietas Tanaman
Menjaga Andaliman, Rempah Wangi yang Tak Tergantikan
Menjaga Andaliman, Rempah Wangi yang Tak Tergantikan
Varietas Tanaman
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Varietas Tanaman
Barus: Rempah Nusantara yang Terlupakan
Barus: Rempah Nusantara yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Tips
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Tips
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Tips
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Varietas Tanaman
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau