JAKARTA, KOMPAS.com - Singkong atau ubi kayu merupakan salah satu tanaman pangan yang penting bagi masyarakat Indonesia. Selain memiliki nilai gizi yang tinggi, tanaman ini juga tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim seperti tanah kering dan berpasir.
Oleh karena itu, budidaya singkong bisa menjadi pilihan bagi petani, terutama yang memiliki lahan kering dan jauh dari sumber air. Singkong yang ditanam biasanya berasal dari stek batang.
Stek batang berasal dari cabang atau bagian batang tanaman singkong yang dipotong-potong dengan ukuran 20 hingga 25 cm. Keuntungan dari metode ini yaitu dapat memperbanyak tanaman dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak.
Baca juga: Cara Menanam Singkong di Karung, Cocok untuk Lahan Sempit
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (11/3/2023), berikut cara menanam singkong dengan stek batang.
Langkah awal yang harus dilakukan yaitu mempersiapkan lahan. Singkong dapat tumbuh diberbagai lokasi lahan, mulai dari dataran rendah dekat pantai, sampai dataran tinggi di bawah kaki gunung.
Pengolahan lahan untuk penanaman singkong juga tidak terlalu sulit. Lahan dibersihkan dari rumput liar dan ranting kayu yang mengganggu. Setelah itu, gemburkan lahan dan aplikasikan pupuk dasar dari pupuk kandang.
Bibit diambil dari potongan batang maupun cabang tanaman singkong yang sudah dipanen.
Baca juga: Cara Menanam Singkong yang Benar agar Produktivitasnya Melimpah
Batang atau cabang yang akan digunakan, harus berasal dari indukan yang jelas varietasnya, memiliki produksi tinggi, adaptif di berbagai lahan, dan memiliki umur yang pendek. Potong batang atau cabang tersebut sepanjang 20 hingga 25 cm dan buat runcing pada bagian bawahnya.
Setelah persiapan lahan dan bibit selesai, sekarang waktunya melakukan penanaman. Cara menanam singkong dengan stek batang sangat mudah.
Tancapkan bagian yang runcing pada lubang tanam yang sudah diolah. Penancapan bibit dilakukan dengan mata tunas menghadap ke atas dan bibit miring sekitar 45 derajat.
Singkong merupakan tanaman yang istimewa, walaupun tidak dipupuk tetap dapat menghasilkan umbi. Akan tetapi, jika dilakukan pemupukan umbi yang dihasilkan lebih banyak dan lebih besar.
Baca juga: Panduan Pemberian Pupuk untuk Tanaman Singkong agar Panen Melimpah
Pemupukan pada tanaman singkong dilakukan dengan mengaplikasikan pupuk anorganik seperti urea, ZA, KCl, Phonska dan Mutiara. Lakukan pemupukan sesuai dosis yang dibutuhkan tanaman.
Meskipun tanaman singkong dapat beradaptasi di berbagai jenis lahan, namun bukan berarti bebas dari hama penyakit. Hama penyakit yang sering menyerang tanaman singkong seperti kutu putih, babi hutan, jamur akar putih, dan bakteri. Lakukan penanganan dari awal supaya tidak terjadi kerusakan yang semakin meluas.
Panen singkong biasanya dilakukan saat tanaman berumur 10 hingga 12 bulan setelah tanam. Memanen singkong dilakukan dengan cara mencabut tanam dari tanah.
Baca juga: Gejala Penyakit Busuk Akar Singkong dan Cara Mengendalikannya
Gali tanah disekitar tanaman, karena biasa masih ada umbi singkong yang tertinggal. Potong singkong dari pangkal umbinya, supaya tidak mudah busuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.