Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Langkah Menanam Semangka Tanpa Biji dengan Benar

Kompas.com - 15 Agustus 2022, 11:29 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mencicipi buah semangka tanpa biji? Secara alami, semangka merupakan buah dengan biji kecil di dalam daging buahnya.

Biji semangka seringkali meropotkan kita saat mengonsumsi buah ini. Adanya teknologi pemuliaan tanaman, kini buah semangka bisa dibuat tanpa biji.

Mengutip dari keterangan di buku Kiat Sukses Menanam Semangka Tanpa Biji, Senin (15/8/2022), secara genetika semangka tanpa biji adalah tanaman semangka yang mempunyai tiga kromosom (triploid) yang dikenal dengan istilah 3N. Semangka ini termasuk hasil rekayasa genetika pada tanaman yang kini bisa dibudidayakan secara masif.

Lantas, bagaimana cara budidaya tanaman semangka tanpa biji? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Baca juga: 5 Daur Hidup Tanaman Semangka, dari Biji sampai Buah

Cara menanam semangka tanpa biji

Buah semangkaPexels/Chris F Buah semangka

Menurut penjelasan di Cybex Kementerian Pertanian, tanaman semangka tanpa biji bisa dibudidayakan di dataran rendah, menengah, atau tinggi. Pertumbuhan semangka non biji akan maksimal pada iklim hangat dengan suhu 20-30 derajat Celcius.

Penyinaran matahari selama 7 jam per hati juga dapat menunjang pertumbuhan tanaman ini. Sementara itu, jenis tanah yang disukai semangka non biji yaitu tanah gembur berpasir dengan pH 6-7.

Adapun langkah-langkah menanam semangka tanpa biji, seperti berikut.

Baca juga: Cara Budidaya Tanaman Semangka agar Panennya Melimpah

1. Persiapan lahan

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam budidaya semangka tanpa biji yaitu mempersiapkan lahan. Pengolahan lahan dilakukan dengan cara mencangkul tanah sampai gembut.

Setelah itu, pada area budi daya dibuat bedengan dan parit. Ukuran bedengan bisa disesuikan dengan kondisi lahan.

2. Pemberian pupuk dasar dan pemasangan mulsa

Ilustrasi pupuk organik, pupuk kandang. FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi pupuk organik, pupuk kandang.

Setelah lahan diolah, tahapan berikutnya yaitu pemberian pupuk dasar dengan cara menaburkan di atas bedengan kemudian diaduk sampai pupuk bercampur dengan tanah. Jenis pupuk dasar yang bisa digunakan yaitu pupuk kandang.

Berikutnya, biarkan tanah selaam 10-15 hari sebelum tanam. Lakukan penyiraman pada bedengan kemudian tutup dengan mulsa. Jangan lupa untuk membuat lubang tanam pada mulsa dengan jarak sekitar 50-60 cm.

Baca juga: 5 Varietas Buah Duku Unggulan di Indonesia, Apa Saja?

3. Pemilihan benih

Benih semangka tanpa biji bisa didapatkan di toko pertanian. Sebelum ditanam, benih harus direndam dalam air hangat selama kurang lebih satu jam.

Setelahnya, benih ditiriskan dan dilakukan penjepitan pada ujung benih agar kulit benih sedikit terbuka. Kemudian, benih diperam dengan kertas merang dan handuk basah.

Tujuannya untuk mendapatkan benih seragam. Pemeraman akan menghasilkan bakal kecambah. Lalu, bakal kecambah tersebut bisa disemai dalam polybag menggunakan media tanam campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingkan 5:1.

4. Penanaman

Setelah penyemaian selesai, bibit semangka tanpa biji bisa dipindahkan ke lahan. Penanaman dilakukan dengan cara meletakan bibit ke dalam lubang tanam kemudian tutup lubang tanam dengan media tanam.

Baca juga: Simak, Begini Cara Mengatasi Daun Durian Menguning dan Rontok

Kemudian siram bibit yang sudah ditanam dengan air secukupnya. Penanaman sebaiknya dilakukan saat sore hari.

5. Pemeliharaan tanaman

Agar semangka tumbuh dengan sehat, maka perlu dilakukan pemeliharaan. Adapun tindakan pemeliharaan yang bisa dilakukan seperti berikut:

  • Penyiraman dilakukan secara rutin, setidaknya dua kali sehari atau sesuai dengan kondisi lahan.
  • Pemupukan susulan pada saat tanaman berumur 10 hari setelah tanam (HST). Jenis pupuk yang bisa diberikan yaitu pupuk NPK dengan dosis 5 gram/300 ml air untuk satu tanaman. Pemupukan dilakukan dengan cara menyiram pada bagian agar.
  • Membuang tunas dan ranting. Perlu dipahami bahwa, tunas dan ranting yang dipelihara hanya tunas dan ranting yang tumbuh pada daun pertama dan kedua, selain itu tunas dan ranting harus dibuang.

Baca juga: Kenali, Ini Karakteristik Tanaman Duku, dari Batang sampai Buah

6. Penyerbukan tanaman semangka tanpa biji

tanaman semangkaPixabay/Punkaset tanaman semangka

Budidaya tanaman semangka non biji perlu perlakuan khusus untuk penyerbukan bunga. Pasalnya, serbuk sari jenis semangka ini tidak bisa membuahi.

Maka dari itu, dalam satu area tanaman perlu ada tanaman semangka berbiji untuk mempermudah proses penyerbukan.

Penanaman semangka berbiji yang ditanam berjumlah sekitar 10 persen dari keseluruhan tanaman semangka non biji. Penyerbukan dilakukan secara manual yaitu ddengan mengambil serbuk sari dari tanaman semangka biji.

Kemudian mengoleskan secara merata pada bakal buah atau putik semangka non biji. Penyerbukan dapat dilakukan saat tanaman berumur 25 HST dan dilakukan dipagi hari, maksimal pukul 9 pagi.

Baca juga: Simak, Ini 4 Cara Memaksa Durian Cepat Berbuah

7. Pemanenan

Pemanenan semangka tanpa biji bisa dilakukan pada saat tanaman berumur 65-70 HST. Tanaman yang siap panen ditandai dengan warna buahnya yang mulai memudah dan sulur di pangkal tangkai buah mulai mengering.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau