Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah, Ini Cara Menanam Pepaya agar Cepat Berbuah

Kompas.com - 20/08/2022, 09:41 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Pemupukan susulan pertama dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk urea 30 gram, SP-36 40 gram, ZA 40 gram, dan KCl 20 gram per pohon.

Pemupukan susulan kedua dilakukan saat tanaman berumur 1 bulan setelah tanam. Jenis pupuk yang digunakan Urea 40 gram, SP-36 70 gram, ZA 70 gram, dan KCl 30 gram per pohon.

Pemupukan susulan ketiga dilakukan saat tanaman berumur 4 bulan setelah tanam. Jenis pupuk yang digunakan Urea 45 gram, SP-36 80 gram, ZA 80 gram, dan KCl 60 gram per pohon.

Pemupukan susulan keempat dilakukan saat tanaman berumur 6 bulan setelah tanam. Jenis pupuk yang digunakan Urea 50 gram, SP-36 90 gram, ZA 90 gram, dan KCl 70 gram per pohon.

Baca juga: Tidak Sulit, Begini Cara Menanam Pepaya dari Bijinya

Pemupukan susulan selanjutnya: dilakukan setiap satu bulan. Jenis pupuk yang digunakan Urea 60 gram, SP-36 100 gram, ZA 100 gram, dan KCl 75 gram per pohon.

Ilustrasi buah pepaya California. SHUTTERSTOCK/PASCALIS PW Ilustrasi buah pepaya California.

6. Panen

Buah pepaya bisa dipanen setelah tanaman berumur 9-14 bulan. Pemanenan dilakukan setiap 10 hari sekali.

Produktivitas tanaman pepaya bisa dipengaruhi oleh faktor genetik maupun kondisi lingkungan. Pepaya yang siap panen biasnaya terdapat garis menguning pada kulit buahnya.

Itulah pedoman cara menanam pepaya agar cepat berbuah. Lakukan teknik budi daya semaksimal mungkin mendapatkan buah pepaya yang optimal dan bernilai ekonomis tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau