Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Jagung Manis Siap Dipanen

Kompas.com - 21/08/2022, 14:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung adalah tanaman pangan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Salah satu varietas jagung yang digemari masyarakat adalah jagung manis.

Jika Anda ingin menanam jagung manis atau budidaya jagung manis, Anda perlu mengetahui masa panen dan ciri-ciri jagung manis siap panen. Nah, apa saja yang perlu diperhatikan?

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Minggu (21/8/2022), panen jagung manis biasanya dilakukan setelah memasuki 64 hingga 82 hari setelah masa tanam. Waktu ini berjarak kurang lebih selama 21 hari setelah berbunga.

Baca juga: Simak, Perbedaan Jagung Hibrida, Komposit, dan Transgenik

Ilustrasi jagung, jagung manis. PIXABAY/COULEUR Ilustrasi jagung, jagung manis.

Lamanya waktu panen jagung bergantung pada varietas yang ditanam. Jagung manis sendiri biasanya dipanen untuk dikonsumsi dalam keadaan segar.

Jika jagung manis ditanam di dataran tinggi, waktu panennya bisa lebih lama. Waktu panen jagung manis bisa mencapai 104 hari setelah masa tanam.

Lamanya waktu ini tentu saja akan memengaruhi tekstur dan rasa jagung manis, terutama rasa manis yang dihasilkan.

Panen jagung manis yang terlalu cepat bisa mengakibatkan produksinya lebih rendah. Biji jagung manis belum terbentuk secara sempurna.

Baca juga: Cara Budidaya Jagung di Polybag, Solusi untuk Lahan Terbatas

Akan tetapi, panen yang terlalu tua bisa menyebabkan biji jagung mengeras dan rasa manisnya berkurang. Gula yang terdapat pada jagung sudah berubah menjadi pati.

Untuk mendapatkan kandungan gula tertinggi, bisa dilakukan dengan memanen pada umur 20 hari setelah bunga betina berbuah.

Setelah itu, kandungan gula pada jagung akan berangsur-angsur menurun. Semakin tua, kandungan gula ini akan semakin sedikit.

Ilustrasi jagung. FREEPIK/FABRIKASIMF Ilustrasi jagung.

Ciri-ciri jagung manis siap panen

Ciri jagung manis yang siap dipanen adalah sebagai berikut. Pertama, jagung manis akan memiliki warna rambut cokelat kehitaman dan kering, rambut jagung ini juga lengket dan tidak bisa diurai.

Baca juga: Varietas Jagung Hibrida, Apa Saja dan Keunggulannya?

Ciri kedua adalah bagian ujung tongkol sudah terisi penuh dengan biji jagung. Warna biji jagung pun sudah kuning mengilat.

Terakhir, panen dilakukan biasanya 18 sampai 20 hari setelah 75 persen silking di dataran rendah atau 22 sampai 24 hari setelah 75 persen silking di dataran menengah.

Harus diperhatikan waktu panen agar mutu jagung manis tetap terjaga. Waktu panen terbaik adalah pagi, sore, dan malam hari.

Tongkol jagung manis harus dijaga agar tidak terkena udara panas karena bisa mengurangi kandungan gula pada jagung manis.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Jagung Manis agar Berbuah Besar di Lahan Gambut

Selain itu, persiapkan pula beberapa hal ini saat pemanenan. Pertama, fasilitas untuk memproses dan penyimpanan.

Kedua, pertimbangkan juga jarak konsumen dan pembudidaya. Ketiga, transportasi yang digunakan untuk mengangkut hasil panen.

Ketiga hal tersebut sangat perlu dipersiapkan karena bisa memengaruhi kualitas jagung manis yang dipanen. Agar mutunya tetap terjaga, beberapa cara yang bisa dilakukan adalah memetik jagung manis beserta dengan kelobotnya dan tidak membuka kelobot tersebut.

Jika sudah dipanen, jagung sebaiknya dimasukkan ke wadah yang tidak terlalu rapat. Wadah tersebut sesegera mungkin diletakkan di tempat sejuk dan terbuka.

Baca juga: Cara Menanam Jagung Hibrida

Selain itu, jangan membuang tangkai tongkol bila pengepakan tidak dilakukan dengan segera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com