JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu aspek penting dalam budidaya tanaman adalah pemberian pupuk. Jenis pupuk yang dapat diberikan ke tanaman adalah pupuk organik dan pupuk kimia.
Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk membuat pupuk organik untuk tanaman adalah garam dapur. Selain murah dan mudah ditemukan, menggunakan garam sebagai pupuk juga memiliki banyak keunggulan.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (23/8/2022), disarankan untuk menggunakan garam Epsom atau garam inggris karena memiliki kandungan magnesium dan sulfur yang dibutuhkan tanaman.
Baca juga: Jenis Pupuk Bunga Mawar dan Aplikasinya yang Benar
Banyak petani dan penggemar tanaman organik beralih ke garam dapur sebagai pupuk tanaman. Beberapa kalangan petani sawit, cengkeh, kakao, lada, ataupun padi seringkali menggunakan garam sebagai pupuk organik untuk membantu peningkatan produksi panen.
Tidak hanya itu, tanaman seperti semangka, wortel, cabe, kol, brokoli, kubis, buncis, tomat, bawang, kacangpanjang, polong-polongan juga dapat diberikan pupur garam dapur.
Selain itu, tanaman pohon seperti jeruk, alpukat, mangga, manggis, durian, apel, dan nangka juga sering dipupuk dengan pupuk garam agar buahnya lebih manis dan besar.
Berdasarkan penelitian dari Tim Peneliti dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, garam dengan kandungan kimiawi NaCl dapat menggantikan pupuk KCl dengan dosis tertentu.
Baca juga: Manfaat Pupuk NPK Mutiara untuk Tanaman Padi dan Cara Menggunakannya
Adapun salah satu pengajar di Insititut Pertanian Bogor (IPB) melakukan riset tentang pengaruh pemupukan garam pada tanaman melon pada tahun 1980-an dan hasilnya menunjukan adanya korelasi positif dengan tinkat kemanisan buah melon.
Para petani di Indonesia juga sudah menggunakan garam sebagai pupuk, seperti petani jeruk di Kalimantan Barat di mana tanaman jeruk yang ditanam dengan air garam menghasilkan buah dengan rasa yang lebih manis daripada biasanya. Kemudian, sekelompok petani di pulau Jawa menggunakan pupuk garam untuk tanaman.
Ada juga petani yang menggunakan garam untuk memberantas hama yang merusak tanaman mereka seperti tanaman kacang-kacangan, polong-polongan, bayam, sawi, kubis, kangkong, tomat, dan brokoli.
Hama serangga yang biasanya menyerang tanaman-tanaman tersebut peka terhadap garam dan akan menjauhkan diri dari kebun jika ada kandungan garam.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Pupuk Organik untuk Tanaman
Selain itu, pupuk garam juga pernah dipakai oleh petani cabai untuk mengembalikan daun cabai yang keriting dan petani padi untuk membuat bulir padinya menjadi lebih bernas.
Salah satu manfaat garam untuk tanaman dalam bentuk pupuk adalah membantu penetralan tanah asam dan alkalis, di mana tanah yang pH-nya basa tergolong tanah alkali. Biasanya, tanah ini butuh pendinginan selama beberapa minggu, namun dengan memberikan larutan garam, tanah itu bisa dimanfaatkan langsung.
Garam juga memiliki kandungan unsur Natrium (Na) dan Chlor (Cl) yang dapat mensubstitusi unsur Kalium (K) dalam tanah. Kalium tersebut merupakan salah satu unsur makro yang sangat diperlukan tanaman pertanian.
Sodium (Na+) dan Klor (Cl-) adalah kandungan dari garam yang merupakan unsur mikro yang dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Alami untuk Cabai Rawit agar Berbuah Lebat
NaCl adalah unsur kimiawi yang dapat perkaya kehadiran mikroorganisme tanah seperti cacing, bakteri, dan lainnya sehingga tanah pertanian lebih subur. NaCl dapat menghindari dehidrasi saat musim kemarau dengan cara mempertahankan kandungan air dalam tanah.
Postasium klorida bisa menarik unsur hara yang diperlukan secara tidak langsung seperti makro dan mikronutrien. Bisa langsung dimanfaatkan melalui proses dekomposisi dan dekomposer.
Bisa digunakan untuk membunuh bakteri dan jamur yang membawa penyakit untuk tanaman supaya tidak mudah sakit atau memiliki daya tahan yang lebih tinggi.
Membuat kemampuan mikroorganisme agar menghasilkan unsur hara esensial secara terus-menerus dan dapat bertahan lama dan tidak mudah hanyut karena hujan.
Baca juga: Panduan Tepat Mengaplikasikan Pupuk untuk Jagung agar Buahnya Besar
Pupuk dari garam dapur juga bisa memperkuat daya tahan tubuh tumbuhan hijau karena mengandung senyawa ionik. Selain itu, pupuk ini juga dapat memperkuat batang dan akar tanaman
Dengan pupuk dari garam dapur, tanaman menjadi lebih subur dan memilik daun hijau sehat dan lebat. Risiko bunga rontok sebelum waktunya juga dapat dihindari.
Pupuk dari garam pun bisa membuat buah menjadi lebih manis serta mengobati penyakit busuk pada buah dan daun di tanaman sayuran dan buah.
Tidak hanya itu, pupuk dari garam juga bisa mengatasi klorosis dan nekrosis pada tanaman yang biasanya diikuti dengan menguningnya daun dan rontok, serta untuk mengantisipasi atau menanggulangi agar daun tidak mudah gugur.
Baca juga: Panduan Tepat Mengaplikasikan Pupuk untuk Jagung agar Buahnya Besar
Bisa mengusir hama seperti wereng yang sering menyerang padi. Yuk cekmengapa tanaman gulma harus dicabut.
Ada dua cara membuat pupuk dari garam dapur. Berikut penjelasannya.
Larutkan 1 kilogram garam dapur ke dalam 5 liter air, lalu aduk hingga garam larut di air. Pengadukan selesai ketika air menjadi larutan pekat.
Untuk memakai pupuk ini, larutkan sebanyak 50 ml larutan pekat ini ke dalam 1 liter air. Aduk hingga merata dan setelah merata, larutan ini siap diberikan ke tanaman.
Jika diperlukan dalam jumlah lebih, Anda hanya perlu mengalikan dosis di atas saja.
Cara kedua cenderung lebih sederhana, yaitu dengan cara mengambil 1 sendok teh garam dan dilarutkan ke dalam 1 liter air dengan cara dikocok sehingga garam hancur dan larut. Setelah larut dan hancur, larutan air sudah bisa digunakan ke tanaman.
Jika diperlukan lebih, maka takarannya hanya perlu dikalikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.