Pupuk urea yang terlalu banyak juga bisa mengancam kelangsungan hidup mikroorganisme yang berada dalam tanah.
Pupuk urea memang memberikan nutrisi ke tanaman dengan lebih cepat. Akan tetapi, menurut penelitian yang sudah dilakukan, 30-40 persen urea yang diaplikasikan petani seringkali terbuang percuma karena penguapan akibat terik matahari dan/atau akibat hanyut karena hujan.
Baca juga: Jenis Pupuk Bunga Mawar dan Aplikasinya yang Benar
Oleh karena itu, sebaiknya pupuk urea diaplikasikan pada sore hari dan hindari aplikasi pupuk urea saat cuaca mendung ataupun hujan.
Selain itu, petani juga diimbau untuk mengimbangi pemakaian pupuk urea dengan pupuk lain seperti pupuk organik serta pupuk majemuk (NPK). Dengan keseimbangan pemakaian pupuk tentu orientasinya bukan hanya saat proses pertumbuhan, namun juga untuk produksi yang bagus karena seluruh kebutuhan tanaman terpenuhi.
Cara lain yang bisa digunakan untuk menghindari keracunan urea pada tanaman adalah dengan mengaplikasikan pupuk kandang pada 10 hari sebelum aplikasi urea. Pupuk kandang ini dapat menetralisir sifat negatif dari pupuk urea.
Melihat dampak negatif dari penggunaan pupuk urea tersebut, sebenarnya sudah banyak petani yang mulai melirik tentang penggunaan pupuk organik yang jelas-jelas dapat diandalkan untuk jangka panjang.
Baca juga: Manfaat Pupuk NPK Mutiara untuk Tanaman Padi dan Cara Menggunakannya
Oleh karena itu, manfaatkan bahan organik yang berada di lingkungan sekitar untuk disulap menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.