JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk sangat penting untuk membantu menyuburkan tanaman budidaya. Ada banyak jenis pupuk yang sering digunakan oleh petani, misalnya pupuk kompos dan pupuk urea.
Terkait pupuk urea, bagi para petani pupuk urea bisa diibaratkan sebagai makanan pokok bagi tanaman, sedangkan pupuk SP dan pupuk KCl ataupun pupuk NPK hanya sebagai lauk. Bahkan, ada petani yang menganggap bahwa pupuk hanyalah pupuk urea.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (24/8/2022), pupuk urea sering kali disalahartikan sebagai satu-satunya pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman.
Baca juga: Micin Bisa Jadi Pupuk untuk Tanaman Padi, Begini Cara Menggunakannya
Petani beranggapan bahwa tanaman yang sehat adalah tanaman yang memiliki daun hijau berlebihan, sehingga mereka akan berlomba-lomba menggunakan pupuk urea dengan porsi yang banyak.
Padahal, sebenarnya tidak demikian. Penggunaan pupuk urea dalam jumlah yang berlebihan justru akan menyebabkan tanaman mudah layu dan membangun konsentrasi garam beracun dalam tanah, sehingga terjadi ketidakseimbangan kimia tanah dan dapat mengubah pH alami tanah.
Selain itu, berikut efek samping pupuk urea yang berlebihan bagi tanaman.
Pupuk urea yang berlebihan mengakibatkan pemborosan biaya usaha tani dan menjadikan ketergantungan petani terhadap pupuk urea.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Tanaman Pakai Garam Dapur
Jika pemupukan urea terlalu banyak, maka akan menjadikan tanaman sukulen mudah terserang hama maupun penyakit.
Kelebihan pupuk urea juga merusak kesuburan tanah. Jika pupuk urea diberikan ke tanah akan mengakibatkan tanah menjadi masam, dan tanah yang masam akan mengakibatkan penyerapan unsur hara tertentu menjadi terhambat.
Pupuk urea yang terlalu banyak juga bisa mengancam kelangsungan hidup mikroorganisme yang berada dalam tanah.
Pupuk urea memang memberikan nutrisi ke tanaman dengan lebih cepat. Akan tetapi, menurut penelitian yang sudah dilakukan, 30-40 persen urea yang diaplikasikan petani seringkali terbuang percuma karena penguapan akibat terik matahari dan/atau akibat hanyut karena hujan.
Baca juga: Jenis Pupuk Bunga Mawar dan Aplikasinya yang Benar
Oleh karena itu, sebaiknya pupuk urea diaplikasikan pada sore hari dan hindari aplikasi pupuk urea saat cuaca mendung ataupun hujan.
Selain itu, petani juga diimbau untuk mengimbangi pemakaian pupuk urea dengan pupuk lain seperti pupuk organik serta pupuk majemuk (NPK). Dengan keseimbangan pemakaian pupuk tentu orientasinya bukan hanya saat proses pertumbuhan, namun juga untuk produksi yang bagus karena seluruh kebutuhan tanaman terpenuhi.
Cara lain yang bisa digunakan untuk menghindari keracunan urea pada tanaman adalah dengan mengaplikasikan pupuk kandang pada 10 hari sebelum aplikasi urea. Pupuk kandang ini dapat menetralisir sifat negatif dari pupuk urea.
Melihat dampak negatif dari penggunaan pupuk urea tersebut, sebenarnya sudah banyak petani yang mulai melirik tentang penggunaan pupuk organik yang jelas-jelas dapat diandalkan untuk jangka panjang.
Baca juga: Manfaat Pupuk NPK Mutiara untuk Tanaman Padi dan Cara Menggunakannya
Oleh karena itu, manfaatkan bahan organik yang berada di lingkungan sekitar untuk disulap menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.