Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Lengkap Cara Menanam Kacang Hijau di Sawah

Kompas.com - 28 Agustus 2022, 13:34 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kacang hijau merupakan tanaman palawija yang banyak di budidayakan di Indonesia.

Kacang hijau bisa ditanam di lahan sawah maupun tegalan. Cara menanam kacang hijau di sawah dinilai lebih praktis karena tidak perlu melakukan olah lahan terlebih dahulu.

Dikutip dari Cybex Kementerian Pertanian, Minggu (28/8/2022), berikut langkah-langkah menanam kacang hijau di sawah. 

Baca juga: 7 Cara Menanam Kacang Hijau di Lahan Kering

1. Menyiapkan lahan

ilustrasi menanam kacang hijauBinyamin Mellish ilustrasi menanam kacang hijau

Lahan sawah yang digunakan untuk menanam kacang hijau tidak perlu diolah terlebih dahulu, tapi tetap harus dibersihkan.

Lahan bekas padi dibersihkan dari sisa jerami, kemudian buat petakan berukuran 5 x 4 meter atau tergandung kondisi drainase di area tersebut.

Setelah itu, biarkan tanah cukup kering. Namun, jika waktu tanam sudah mendesar, Anda bisa memasang mulsa jerami di atas bedengan tersebut. 

Baca juga: Cara Menanam Kacang Hijau di Kapas agar Cepat Tumbuh

2. Penanaman

Kacang hijau yang ditanam di lahan sawah dilakukan pada musim kemarau setelah panen padi. Namun, sebelum benih ditanam, sebaiknya lakukan inokulasi bakteri Rhizobium terlebih dahulu. Adapun cara inokulasi bakteri baik tersebut seperti berikut.

Pertama, basahi benih dengan air besih. Kemudian campurkan dengan inokulum Rhizobium dengan dosis lima sampai 10 gram/kg benih kacang hijau.

Pencampuran dilakukan di tempat teduh.

Selain mencampurkan dengan inokulum Rhizobium yang dibeli di toko-toko pertanian, Anda juga bisa mencampurkan Rhizobium alami berupa tanah dari lahan yang pernah ditanami kacang hijau. Pencampuran Rhizobium alami dilakukan dengan dosis kurang \-lebih 100g/kg benih. 

Baca juga: Jangan Dibuang, Kulit Kacang hingga Teh Bisa Jadi Pupuk Tanaman

Setelah itu, keringkan benih yang sudah diinokulasi selama beberapa saat.

Segera tanam benih tersebut. Pastikan benih ditanam tidak lebih dari enam jam setelah inokulasi.

Berikut cara menanam kacang hijau yang benar di lahan sawah.

  • Buat lubang tanam dengan jarak tanam disesuaikan dengan luas lahan.
  • Setiap lubang tanam diisi dua butir benih.
  • Masukkan juga pupuk dasar yang terdiri atas 25-50 kilogram urea, 100 kilogram TSP, dan 25-37.5 kilogram KCl per hektare. Pupuk tersebut dimasukan ke lubang tanam.
  • Setelah itu, pasang mulsa jerami di atas lahan budi daya. Mulsa yang dipasang memiliki ketebalan 3-5 cm.

Baca juga: Tips Aplikasi Pupuk NPK Pelangi yang Benar

3. Perawatan tanaman

Ilustrasi tanaman kacang hijauPEXELS/Karolina Grabowska Ilustrasi tanaman kacang hijau

Selama masa perkecambahan, benih kacang hijau membutuhkan air dalam jumlah memadai. Makaitu, lakukan pengairan secara rutin dengan cara mengaliri air lewat saluran drainase.

Menjelang berbunga dan pembentukan polong, pengairan juga dilakukan secara intensif. Jika pada fase ini tanaman kurang air, produktivitas polong akan menurun. Pengairan baru dihentikan seminggu sebelum polong dipanen.

Selain pengairan, jenis perawatan lain pada budi daya kacang hijau, yaitu penyulaman. Kegiatan ini dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang baik. Penyulaman biasanya dilakukan seminggu setelah tanam.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Tanaman Pakai Garam Dapur

Pada umur dua minggu setelah tanam dan 30-40 hari setelah tanam (HST), lakukan kegiatan penyiangan atau pengendalian gulma dan penggemburan tanah di sekitar area perakaran.

Biasanya, bersama dengan penggemburan penyiangan, dilakukan juga pemupukan susulan. Pupuk yang digunakan adalah 25-50 kilogram urea dan 25-37,5 kilogram KCL per hektare.

Cara pemupukan susulan dilakukan dengan membuat lubang pemupukan di dekat perakaran. Setelah itu, masukan pupuk ke lubang tersebut dan tutup kembali. Selain itu, Anda juga bisa membuat larikan di sekitar tanaman.  

Baca juga: Efek Samping Pupuk Urea yang Terlalu Banyak untuk Tanaman, Apa Saja?

4. Panen dan pascapanen

Ilustrasi kacang hijau yang sudah dipanenKarolina Grabowska Ilustrasi kacang hijau yang sudah dipanen

Waktu panen kacang hijau sebenarnya berbeda-beda, tergantung pada varietasnya. Namun, umumnya, kacang hijau dipanen saat tanaman berumur 58-65 HST.

Tanda kacang hijau siap panen dapat dilihat dari kulit yang mulai mengering dan warnanya berubah menjadi coklat hingga hitam. Pemanenan kacang hijau dilakukan dengan cara memetik polong tanaman ini.

Setelah itu, polong dijemur hingga kering dan dilakukan pemisahan antara kulit polong dan bijinya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau