JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam seledri bisa menantang, khususnya bagi pemula. Pasalnya, tanaman seledri sangat pilih-pilih tentang kondisi pertumbuhannya.
Selain itu, tanaman seledri juga rentan terhadap penyakit. Salah satunya adalah batang dan akar seledri busuk.
Dikutip dari Gardening Know How, Sabtu (3/9/2022), penyebab akar seledri busuk adalah infeksi akibat jamur Rhizoctonia solani. Busuk batang, juga disebut busuk kawah atau busuk batang basal, berkembang paling sering saat cuaca hangat dan basah.
Baca juga: Penyakit Bulai Tanaman Cabai: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Jamur tular tanah yang sama juga menyebabkan redaman pada bibit seledri dan sayuran kebun lainnya.
Busuk batang biasanya dimulai di dekat pangkal tangkai daun luar (tangkai) setelah jamur menyerang melalui luka atau membuka stomata (pori-pori). Muncul bintik-bintik coklat kemerahan, kemudian membesar dan menjadi kawah.
Infeksi dapat berkembang ke arah batang bagian dalam dan akhirnya menghancurkan beberapa batang atau seluruh pangkal tanaman.
Kadang-kadang, Erwinia atau bakteri lain akan mengambil keuntungan dari lesi untuk menyerang tanaman, membusuk menjadi berantakan berlendir.
Baca juga: Mengenal Penyakit Layu pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya
Jika infeksi hanya terjadi pada beberapa batang, lepaskan bagian pangkalnya. Setelah sebagian besar batang seledri busuk, biasanya sudah terlambat untuk menyelamatkan tanaman.
Jika tanaman seledri mengalami busuk batang di kebun, Anda harus mengambil tindakan untuk mencegah penyebaran dan kekambuhan penyakit. Bersihkan semua bahan tanaman dari ladang pada akhir musim.
Hindari penyiraman yang berlebihan, dan jangan memercikkan atau memindahkan tanah ke mahkota tanaman.
Selain itu, ada baiknya mempraktikkan rotasi tanaman, mengikuti seledri dengan tanaman yang bukan inang Rhizoctonia solani atau dengan varietas tahan penyakit.
Baca juga: Penyebab dan Cara Menangani Penyakit Patek Tanaman Cabai
Spesies ini menghasilkan sclerotia, massa hitam yang keras yang terlihat seperti kotoran tikus, yang memungkinkan jamur bertahan hidup di tanah selama beberapa tahun.
Pada pertanian konvensional, chlorothalonil umumnya digunakan sebagai pelindung ketika busuk batang terlihat pada beberapa tanaman di lapangan.
Di rumah, yang terbaik adalah menggunakan praktik budaya untuk mencegah penyakit. Ini termasuk mencegah genangan air tanah, yang sering dapat Anda lakukan dengan menanam di tempat tidur yang ditinggikan.
Pastikan transplantasi yang Anda beli bebas penyakit, dan jangan transplantasi terlalu dalam.
Baca juga: Hama dan Penyakit Tanaman Cabai serta Cara Mengatasinya
Menurut para ahli University of Arizona, memberikan pupuk belerang untuk tanaman dapat membantu melawan penyakit ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.