JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam budidaya cabai, Anda harus mewaspadai serangan penyakit. Salah satu penyakit yang sering menyerang tanaman cabai adalah penyakit patek atau antraknosa.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (25/8/2022), penyakit patek adalah penyakit tanaman yang disebabkan cendawan (jamur) patogen. Gejala penyakit antraknosa adalah munculnya lesi atau spot pembusukan pada bagian kulit luar buah.
Jika dibiarkan, lama-kelamaan seluruh bagian buah akan busuk. Penyebaran jamur atau patogen ini sangat cepat dapat karena cairan (eksudat), maupun faktor lain seperti angin yang membawa spora antraknosa, maupun teknis seperti pergesekan antara tanaman atau manusia.
Baca juga: Hama Patek dan Fusarium Jadi Biang Keladi Naiknya Harga Cabai di Sleman
Selain itu, penularan penyakit antraknosa juga disebabkan oleh hembusan angin, percikan air hujan termasuk penyemprotan pestisida, alat pertanian.
Penyakit antraknosa dapat menginfeksi benih, bibit, buah cabai muda sampai buah cabai hampir matang. Bahkan dalam penyimpanan pasca panen antraknosa masih dapat menyerang.
Penyakit antraknosa tentu sangat merugikan bagi para petani karena mampu membuat gagal panen buah akibat kualitas buah yang menjadi buruk oleh lesi antraknosa. Penyakit patek juga bisa membusukkan area daun tanaman atau batang.
Sebagai langkah awal atau preventif dalam pengendalian penyakit patek, ketahui dulu penyebab penyakit patek tanaman cabai dan cara mengatasinya.
Baca juga: Simak, Cara Menangani Penyakit Patek pada Tanaman Cabai
Penyakit patek disebabkan oleh dua jenis jamur patogen, yaitu jamur Colletotricum capsici dan Gleosporium sp.