JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu faktor utama penyebab menurunnya produktivitas padi yaitu serangan penyakit tanaman padi. Tanaman yang terserang penyakit dapat menurunkan hasil produksi gabah dan pada tingkat yang parah akan menyebabkan gagal panen.
Iklim dan cuaca yang tidak menentu, menjadi pemacu penyakit tanaman padi terus menyebar dan serangannya meningkat dengan cepat. Oleh karena itu petani harus mengetahui penyakit tanaman padi yang menyerang, sehingga dapat melakukan pengendalian penyakit dengan tepat.
Melansir IRRI Rice Knowledge Bank, Sabtu (3/09/2022), berikut beberapa penyakit tanaman padi yang perlu diwaspadai.
Baca juga: 5 Cara agar Tanaman Padi Tidak Dimakan Tikus
Tanaman padi yang terkena penyakit blast memiliki gejala seperti bercak kuning hingga ke cokelataan pada ujung daun. Penyakit blast di sebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae.
Jamur ini menyerang daun, malai, dan tangkai malai. Serangan penyakit blast pada tanaman padi menyebabkan proses pematang bulir gabah pada malai terhambat.
Penyakit hawar daun pada tanaman padi di sebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae. Kerugian hasil yang dapat di sebabkan oleh penyakit ini bisa mencapai 60 persen.
Baca juga: Cara Mengusir Hama Burung Tanaman Padi, Bisa Pakai Bunga Matahari
Bahkan jika menyerang tanaman yang masih muda, tanaman akan mati. Gejala yang di timbulkan seperti bercak kelabu pada bagian tepi daun.
Bercak ini akan terus melebar dan pada tahap yang parah, tanaman terlihat seperti terbakar.