JAKARTA, KOMPAS.com - Cara tanam bawang daun yang benar akan menentukan hasil panen komoditas hortikultura ini. Bagi masyarakat Indonesia, bawang daun atau daun bawang memiliki peran penting di beberapa masakan nusantara. Misalnya, sebagai pelengkap soto, sop, hingga mendoan.
Tanaman ini akan tumbuh dengan baik jika dibudidayakan pada lingkungan yang sesuai. Berdasarkan keterangan di buku Pertunjuk Teknik Budidaya Tanaman Sayuran, berikut ini syarat tumbuh dan pedoman budi daya bawang daun yang perlu diketahui.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Daun Bawang di Rumah
Syarat tumbuh tanaman terdiri atas kondisi lahan berupa ketinggian tempat, suhu, kelembapan, hingga jenis tanah. Berikut syarat tumbuh yang harus dipenuhi sebelum menanam bawang daun.
Baca juga: Tertarik Budidaya Daun Bawang di Polybag? Begini Caranya
Cara tanam bawang daun diawali dengan pemilihan benih hingga pasca panen. Jika seluruh kegiatan dilakukan dengan benar, maka kualitas bawang daun yang dihasilkan menjadi optimal.
Berikut ini tata cara menanam daun bawang yang benar agar hasil panennya menguntungkan.
Benih bawang daun bisa diambil dari tunas anakan atau biji. Tunas anakan diperoleh dengan memisahkan anakan dari tanaman induk yang sehat dan pertumbuhannya bagus pertumbuhannya.
Benih dari tunas diketahui lebih unggul dibandingkan dari biji. Pasalnya benih dari biji mempunyai waktu panen yang relatif lebih lama dibandingkan benih dari tunas.
Benih bawang daun yang sudah dipilih bisa segera disemai. Penyemaian diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.
Lahan yang akan digunakan terlebih dahulu diolah agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman. Adapun persiapan lahan yang harus dilakukan, seperti berikut.
Baca juga: 3 Cara Mudah Menanam Daun Bawang
Cara tanam bawang daun diawali dengan menentukan jarak tanam. Pada budidaya bawang daun, jarak tanam yang biasanya digunakan yaitu 20 cm x 25 cm, 25 cm x 25 cm atau 20 cm x 30 cm.
Setelah itu, buat lubang tanam dan letakan bibit bawang daun. Tutup lubang tanam dan pastikan bibit tumbuh tegak dan kokoh.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Daun Bawang Langsung dari Batangnya
Penyiangan gulma merupakan kegiatan membuang gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar tanaman. Penyiangan bisa dilakukan secara fisik maupun kimiawi.
Pengairan atau penyiraman diperlukan untuk memastikan kebutuhan air terpenuhi, terlebih saat musim kemarau.
Selain pupuk kandang, terdapat jenis pupuk lain yang bisa diaplikasikan sebagai pupuk susulan. Tujuannya untuk memastikan nutrisi tetap terjaga.
Jenis pupuk yang dapat diaplikasikan yaitu Urea, SP-36, dan KCl. Pemupukan dilakukan dengan membuat larikan kemudian menaburkan pupuk dilarikan tersebut dan menutup larikan dengan media tanam.
Baca juga: Mengapa Daun Bawang Merah Menguning? Penyebab dan Cara Mengatasinya
Pengendalian hama yang menyerang bawang daun bisa dilakukan dengan cara mengumpulkan kelompok telur dan memusnahkannya. Pengendalian dengan pestisida juga bisa dilakukan saat serangannya sudah melebihi ambang batas ekonomi.
Sementara itu, pengendalian penyakit bisa dilakukan dengan melakukan pergiliran tanaman, memusnahkan inang, atau mengaplikasikan fungisida maupun bakterisida.
Tanaman bawang daun bisa dipanen saat umur 60 hari setelah tanam. Cara panennya yaitu dengan mencabut seluruh tanaman sampai ke akarnya. Setelah itu, bersihkan tanaman dan pisahkan dengan antara tanaman yang bagus dan rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.