Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Sayuran Hidroponik, Bisa Dilakukan di Lahan Sempit

Kompas.com - 12/09/2022, 17:05 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hidroponik adalah cara menanam sayuran menggunakan air yang ditambah nutrisi. Jadi, cara menanam sayuran hidroponik tidak membutuhkan tanah.

Biasanya, media tanam yang digunakan yaitu rockwool, arang sekam, kapas, spons, dan lain sebagainya. Laju pertumbuhan sayuran hidroponik diketahui 50% lebih cepat dibandingkan dengan cara penanaman konvensional.

Baca juga: Cara Menanam Pakcoy Secara Hidroponik, Bisa Panen setelah 20 Hari

Hal tersebut bisa terjadi karena sayuran hidroponik mendapatkan nutrisi dari air secara langsung. Kondisi itu membuat tanaman tidak membutuhkan akar besar untuk mencari unsur hara.

Jadi, energi tanaman yang biasanya digunakan oleh akar untuk mencari makanan, bisa dialokasikan untuk pertumbuhan bagian tanaman lain, misalnya daun atau buah. Tanaman yang dibudidayakan dengan cara hidroponik juga lebih sehat, kuat, serta bersih.

Menurut penjelasan di buku Dasar-dasar Bertanam secara Hidroponik, berikut tata cara menanam sayuran hidroponik yang perlu diketahui.

Ilustrasi rockwool, ilustrasi hidroponik.SHUTTERSTOCK / Rera25 Ilustrasi rockwool, ilustrasi hidroponik.

Pembibitan

Langkah awal yang harus dilakukan sebelum menanam sayuran hidroponik yaitu melakukan pembibitan. Teknik pembibitan bisa dilakukan secara langsung atau lewat persemaian.

Baca juga: Mudah, Cara Menanam Hidroponik Sistem Wick dari Botol Bekas

Jika pembibitan dilakukan menggunakan sistem persemaian, maka benih harus disemai di tray semai terlebih dahulu. Biasanya, media semai yang digunakan yaitu rockwool karena lebih praktis dan mempunyai daya serap air yang tinggi.

Bibit tanaman sayur biasanya akan dipindahkan ke instalasi hirdroponik saat berumur 3-4 minggu atau ketika tanaman mempunyai 3-4 daun.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau