Bibit cabe rawit yang siap tanam bisanya berumur 30 hari setelah semai dan sudah mempunyai 6-8 helai. Cara menanam cabe rawit di gunung diawali dengan mencelupkan akar bibit cabe rawit di dalam larutan pestisida.
Setelah itu, buat lubang tanam dan letakan bibit pada lubang tanam tersebut. Tutup lubang tanam dengan tanah dan padatkan agar bibit tidak mudah rebah.
Pupuk diberikan untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Cabe rawit memerlukan pupuk dari sebelum tanam hingga mendekati waktu panen. Beberapa jenis pupuk yang diperlukan tanaman ini yaitu pupuk kandang, Urea, SP36, dan KCl.
Baca juga: Tips Pemberian Pupuk Cabe Rawit agar Berbuah Lebat
Sama halnya dengan tanaman cabai rawit yang ditanam di dataran rendah, cabe rawit yang ditanam di gunung juga rentan terserang hama maupun penyakit. Maka dari itu, perlu upaya preventif yang harus dilakukan seperti menggunaan varietas unggul.
Sementara itu, jika serangan sudah di atas ambang batang ekonomi, maka pengendalian bisa dilakukan dengan penyemprotkan pestisida sesuai anjuran..
Cabe rawit bisa dipanen setelah tanaman berumur 2,5 sampai 3 bulan. Setelah itu, pemanenan bisa dilakukan kembali 1-2 minggu setelah panen pertama.
Baca juga: Cara Menanam Cabai Merah yang Benar agar Berbuah Banyak
Cara panennya yaiut dengan memetik buah cabai yang sudah masak. Pemanean dilakukan pada pagi atau sore hari saat cuaca tidak terlalu terik.
Setelah itu, cabai rawit disimpan pada tempat beruhu rendah sekitar 4 derajat Celcius dengan kelembapan 95-98 persen untuk menjaga kesegaran cabai rawit tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.