Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Semangka Kuning Tanpa Biji

Kompas.com - 15 September 2022, 19:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semangka (Citrullus lanatus) adalah tanaman buah merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan tanaman labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo), dan ketimun (Cucumis sativus).

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (15/9/2022), semangka non biji atau semangka tanpa biji memiliki sifat yang hampir sama dengan semangka berbiji pada umumnya, hanya saja varietas semangka non biji sudah diolah sedemikian rupa agar tanaman yang ditanam memiliki buah yang tidak memiliki biji.

Tujuan menciptakan semangka non biji adalah untuk mempermudah dalam mengonsumsinya. Adapun semangka kuning non biji memiliki kulit yang berwarna lebih gelap daripada semangka berbiji pada umumnya.

Baca juga: 7 Langkah Menanam Semangka Tanpa Biji dengan Benar

Ilustrasi semangka kuning.SHUTTERSTOCK/DEENIDA Ilustrasi semangka kuning.

Hal ini memudahkan bagi para pembeli maupun penjual untuk membedakan antara semangka berbiji maupun semangka berbiji.

Pada proses penanaman semangka kuning non biji membutuhkan perlakuan yang sedikit lebih istimewa.

Semangka kuning non biji memerlukan perlakuan khusus pada penyemaian, peyerbukan, hingga pemupukan. Jika pada proses-proses tersebut dilakukan dengan tidak tepat akan berpengaruh dengan tanaman yang ditanam hingga memiliki kemungkinan kegagalan.

Semangka kuning non biji memiliki usia yang cukup panjang. Biasanya untuk memanen buah semangka memerlukan waktu 55 sampai 60 hari setelah tanam, adapun semangka kuning non biji memerlukan 65 sampai 70 hari setelah tanam.

Baca juga: 6 Cara Merawat Tanaman Semangka agar Buahnya Besar

Berikut cara menanam semangka kuning non biji.

1. Syarat tumbuh

Sebelum menanam semangka kuning non biji, sebaiknya mengetahui syarat tumbuh semangka non biji.

Ilustrasi semangka, menanam semangka.SHUTTERSTOCK/DECHA SUKPRASET Ilustrasi semangka, menanam semangka.
Walaupun semangka kuning non biji bisa ditanam atau dibudidayakan dimana saja, namun tanaman semangka non biji akan tumbuh subur jika ditanam pada tanah gembur berpasir dan beriklim hangat.

Suhu yang tepat untuk menanam tanaman semangka adalah 20-30 derajat celcius. Sinar matahari pun sangat dibutuhkan untuk proses perkecambahan tanaman buah semangka serta pH yang tepat untuk menanam semangka adalah 6.

Baca juga: Catat, Ini Cara Menanam Semangka Kuning yang Benar

2. Pembibitan

Bibit semangka disemaikan dengan menggunakan polybag atau pot dalam kurun waktu 5 hingga 7 hari.

Setelah itu, pindahkan bibit ke media penyemaian seperti di dalam pot atau polybag yang sebelumnya telah diisi dengan media tanam seperti campuran tanah dengan pupuk kandang serta pasir dengan masing-masing memiliki komposisi perbandingan sebesar 1:1:1.

Bibit kemudian diberi air secara rutin saat pagi dan sore hari. Apabila sudah memasuki dua bulan, tunas-tunas baru akan muncul dan akarnya akan terlihat banyak.

3. Media tanam

Untuk menanam tanaman semangka adalah mempersiapkan lahan tanam. Olah lahan agar tanah yang digunakan sebagai lahan tanam menjadi gembur.

Baca juga: Cara Menanam Semangka yang Benar, dari Pratanam sampai Panen

Buat bedengan dengan ganda parit kecil di tengah, lebar 70 sampai 80 cm. Untuk lahan tanam yang landai, bedengan tidak perlu terlalu tinggi, dan sebaliknya.

Jarak antar bedengan sekitar 3 sampai 4 meter. Bedengan bisa dibuat dengan badengan tunggal atau ganda. Sistem bedengan ini nantinya akan mempermudah pemeliharaan dan penyiraman.

Setelah mempersiapkan lahan tanam, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah pemberian pupuk dasar. Lakukan dengan menaburkan kapur dolomit jika pH tanah di bawah 6.

Setelah pemupupukan tersebut, tunggu hingga 7 sampai 10 hari. Untuk alternatif lainnya dapat menggunakan pupuk kandang dan pupuk TSP, proses ini dilakukan 10 sampai 15 hari sebelum tanam.

Baca juga: Cara Menanam Semangka Non Biji

tanaman semangkaPixabay/Punkaset tanaman semangka

4. Pemulsaan

Proses selanjutnya adalah pemasangan mulsa yang dibuat dengan jarak 80 sampai 90 cm di tengah bedengan. Tahap selanjutnya adalah penyemaian benih semangka kuning non biji dengan cara direndam dan dipecah sedikit pada bagian tengahnya agar tumbuh akar.

Kemudian rendam pada air hangat yang telah dicampur dengan ZPT atau bawang merah selama 8 jam untuk mempercepat perkecambahan. Tiriskan dan bungkus dengan kain basah atau kertas koran.

Untuk proses perkecambahan biasanya akan terjadi setelah 3 sampai 4 hari setelah penyemaian. Bibit siap ditanam ketika berumur 7 hari stelah penyemaian.

5. Penanaman

Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, dan sebelum tanam sebaiknya kondisikan lahan tanam dengan cara menanam air secukupnya. Dengan demikian tanaman yang akan ditanam tidak berada pada kondisi kering.

Baca juga: Cara Menanam Durian yang Benar dari Memilih Bibit sampai Panen

6. Pemeliharaan tanaman

Untuk pemeliharaan tanaman semangka dapat dilakukan dengan pemberian pupuk dan penyiraman secara rutin. Untuk penyiranam Anda dapat lakukan tiga hari sekali atau menyesuaikan dengan kondisi.

Untuk pemupukan Anda dapat menggunakan pupuk NPK yang dilakukan ketika 10 hari setelah tanam. Dosis yang digunakan 5 gram per 300 ml air.

Untuk pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 4 sampai 5 hari sekali dengan penambahan dosis pupuk secara berkala.

7. Panen 

Pemanenan buah semangka kuning non biji sedikit lebih lambat dibandingkan dengan semangka berbiji pada umumnya. Semangka kuning non biji dipanen pada usia 65 sampai 70 hari setelah tanam.

Baca juga: Cara Menanam Pisang Tanduk agar Buahnya Berkualitas

Hal ini dapat ditandai dengan kulit buah yang memudar dan sulur yang ada di pangkal tangkai buah telah mengering. Waktu pemanenan sendiri lebih baik dilakukan ketika embun telah kering antara pukul jam 9 pagi.

Hal ini dilakukan agar buah semangka kuning non biji tidak mudah busuk setelah pemanenan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau