Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Kelapa Hibrida, Bisa Ditanam di Lahan Gambut

Kompas.com - 21/09/2022, 12:36 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CIFOR

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelapa hibrida adalah jenis kelapa hasil persilangan varietas kelapa genjah dengan kelapa dalam. Hasil persilangan ini memiliki sifat-sifat unggul yang berasal dari kedua induknya.

Secara umum, kelapa hibrida mempunyai batang yang lebih pendek dibandingkan varietas kelapa lainnya. Tak hanya itu, kelapa hibrida juga lebih mudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan, termasuk pada lahan gambut yang miskin hara.

Selain itu, buah kelapa hibrida juga memiliki ukuran yang besar, daging buah tebal agar keras, dan kandungan minyaknya tinggi. Cara budidaya kelapa hibrida juga cukup mudah.

Baca juga: Kenali, Ini Jenis-jenis Kelapa yang Ada di Indonesia

Dikutip dari Center for International Forestry Research (CIFOR), Rabu (21/9/2022), berikut pedoman menanam kelapa hibrida yang baik dan benar.

Ilustrasi bibit kelapaPIXABAY/JOSCH13 Ilustrasi bibit kelapa

Pemilihan bibit

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menanam kelapa hibrida yaitu memilih bibit terbaik. Bibit yang berkualitas memiliki bentuk bundar atau setengah bundar yang tidak catat, berukuran sedang, dan buah sudah masak dengan kulit luar licin serta tidak terserang hama penyakit.

Persiapan lahan

Lahan yang akan ditanam dibersihkan terlebih dahulu dari gulma dan kotoran lainnya. Setelah itu, lahan diolah hingga gembur.

Kemudian buat lubang tanam berukuran 40 x 40 cm dan berikan pupuk organik pada lubang tanam tersebut. Lalu, biarkan pupuk terfermentasi 3-4 minggu.

Baca juga: Cara Membuat Bibit Kelapa Genjah yang Berkualitas

Penanaman bibit

Langkah budidaya kelapa hibrida berikutnya yaitu menanam bibit. Caranya dengan meletakan bibit pada lubang tanam yang sudah disiapkan.

Pangkal batang jangan terlalu tertimbung. Pastikan sepertiga bagian bibit kelapa masih berada di atas permukaan tanah. Bibit yang terlalu tertimbun, pertumbuhannya akan terhambat.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Varietas Tanaman
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau