Bedengan dibuat ganda dengan parit kecil di antara bedengan. Lebar bedengan masing-masing 60 sampai 80 cm dan lebar parit 40 cm.
Jarak antar bedengan antara 2 sampai 3 meter, tempat ini digunakan untuk tempat batang tanaman blewah menjalar. Pembuatan bedengan dengan sistem ini akan memudahkan kita dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman.
Baca juga: Cara Menanam Pepaya Berbatang Pendek dan Berbuah Lebat
Setelah selesai membuat bedengan selanjutnya lahan diberi pupuk dasar. Pupuk dasar yang digunakan antara lain kapur pertanian atau kapur dolomit, pupuk kandang atau pupuk kompos, pupuk NPK atau campuran pupuk TSP dan pupuk SP36, pupuk KCl, dan pupuk ZA.
Sebelum penaburan dolomit cek terlebih dahulu pH tanah, jika pH di bawah 6, taburkan kapur dolomit sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, jika pH menunjukkan angka 6 sampai 7, kapur dolomit tidak perlu diberikan.
Biarkan tersiram air hujan, satu minggu kemudian taburkan 1 kg pupuk kandang dan 250 gram pupuk NPK per lubang tanam. Tutup bedengan menggunakan mulsa plastik agar pertumbuhan bisa optimal dan mencegah tumbuhnya gulma.
Buat lubang tanam dengan jarak antara 60 sampai 70 cm. Bibit ditanam 10 sampai 15 hari setelah panaburan pupuk dasar.
Baca juga: Mudah, Cara Menanam Caisim di Pekarangan Rumah
Benih disemai terlebih dahulu menggunakan polybag semai atau tray semai. Setelah bibit berumur 10 sampai 14 hari, bibit blewah siap dipindah tanam ke lahan.
Bibit bisa dibuat sendiri menggunakan buah blewah yang sudah cukup tua, memiliki bentuk sempurna dan buah blewah yang sehat. Bisa juga menggunakan bibit hibrida yang bisa diperoleh di toko pertanian, misalnya Aruna, Baladewa, Nimas, Bisma, Salvo, dan Hikmah.