Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Blewah, Buah Populer yang Menyegarkan

Kompas.com - 26 September 2022, 11:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu buah populer di Indonesia adalah blewah. Blewah biasa dikonsumsi pada bulan Ramadan dalam bentuk olahan minuman es buah yang menyegarkan.

Dikutip dari laman Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Senin (26/9/2022), blewah adalah tanaman menjalar yang termasuk dalam genus Cucumis dari keluarga Cucurbitaceae. Buah blewah memiliki rasa segar dan banyak dimanfaatkan sebagai minuman.

Tanaman blewah adalah tanaman semusim yang masih satu keluarga dengan labu, timun, melon, semangka, pare dan lain-lain. Blewah umumnya berbentuk bulat atau lonjong, dengan kulit bergelombang berwarna jingga terang dengan bercak kehijauan.

Baca juga: Cara Menanam Tomat Ceri Hidroponik agar Buahnya Lebat

Ilustrasi buah blewah. SHUTTERSTOCK/TYASINDAYANTI Ilustrasi buah blewah.

Permintaan blewah cenderung tinggi menjelang bulan Ramadan, yang bisa menjadi peluang usaha tahunan yang menguntungkan.

Bila Anda ingin mendapatkan keuntungan lebih dari berbudidaya blewah, sebaiknya menanam blewah dilakukan 2,5 atau dua bulan sebelum bulan Ramadan.

Berikut cara menanam blewah untuk memperoleh panen yang banyak.

1. Persiapan lahan

Tanaman blewah tidak akan tumbuh dengan baik pada tanah yang keras atau padat dan tidak menyukai lahan yang becek atau terlalu lembap. Tanah atau lahan untuk menanam blewah sebaiknya dicangkul atau dibajak terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur.

Baca juga: Cara Menanam Wortel dari Umbi Dalam Pot

Sebelum penggemburan tanah dilakukan, sebaiknya lahan dibersihkan dari gulma atau sisa-sisa tanaman sebelumnya, terutama sisa-sisa tanaman sejenis. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai hama dan penyakit.

Kemudian, buat bedengan. Bentuk bedengan lahan untuk budidaya blewah dibuat sama persis dengan bedengan untuk budidaya semangka.

Ilustrasi buah blewah.SHUTTERSTOCK/HARISMOYO Ilustrasi buah blewah.

Bedengan dibuat ganda dengan parit kecil di antara bedengan. Lebar bedengan masing-masing 60 sampai 80 cm dan lebar parit 40 cm.

Jarak antar bedengan antara 2 sampai 3 meter, tempat ini digunakan untuk tempat batang tanaman blewah menjalar. Pembuatan bedengan dengan sistem ini akan memudahkan kita dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman.

Baca juga: Cara Menanam Pepaya Berbatang Pendek dan Berbuah Lebat

3. Pemberian pupuk dasar

Setelah selesai membuat bedengan selanjutnya lahan diberi pupuk dasar. Pupuk dasar yang digunakan antara lain kapur pertanian atau kapur dolomit, pupuk kandang atau pupuk kompos, pupuk NPK atau campuran pupuk TSP dan pupuk SP36, pupuk KCl, dan pupuk ZA.

Sebelum penaburan dolomit cek terlebih dahulu pH tanah, jika pH di bawah 6, taburkan kapur dolomit sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, jika pH menunjukkan angka 6 sampai 7, kapur dolomit tidak perlu diberikan.

Biarkan tersiram air hujan, satu minggu kemudian taburkan 1 kg pupuk kandang dan 250 gram pupuk NPK per lubang tanam. Tutup bedengan menggunakan mulsa plastik agar pertumbuhan bisa optimal dan mencegah tumbuhnya gulma.

Buat lubang tanam dengan jarak antara 60 sampai 70 cm. Bibit ditanam 10 sampai 15 hari setelah panaburan pupuk dasar.

Baca juga: Mudah, Cara Menanam Caisim di Pekarangan Rumah

4. Persiapan dan penyemaian bibit

Benih disemai terlebih dahulu menggunakan polybag semai atau tray semai. Setelah bibit berumur 10 sampai 14 hari, bibit blewah siap dipindah tanam ke lahan.

Bibit bisa dibuat sendiri menggunakan buah blewah yang sudah cukup tua, memiliki bentuk sempurna dan buah blewah yang sehat. Bisa juga menggunakan bibit hibrida yang bisa diperoleh di toko pertanian, misalnya Aruna, Baladewa, Nimas, Bisma, Salvo, dan Hikmah.

Ilustrasi buah blewah.WIKIMEDIA COMMONS/MIDORI Ilustrasi buah blewah.

5. Cara menanam blewah

Bibit blewah siap dipindah tanam ke lahan ketika berumur 10 atau 14 hari. Pilihlah benih yang sehat, memiliki vigor yang kuat dan tidak cacat. Sebelum bibit ditanam, lubang tanam disiram terlebih dahulu sampai basah.

Kemudian ditugal dengan kedalaman sesuai dengan ukuran polybag semai. Polybag semai dilepas dengan hati-hati agar media semai tidak pecah dan bibit tidak stres.

Baca juga: Cara Menanam Strawberry di Pot, Praktis Tanpa Lahan Luas

Masukkan kelubang tanam sambil ditekan sedikit tanah di sekitar lubang tanam agar bibit dapat berdiri kokoh. Penanaman bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari, setelah selesai menanam kemudian bibit disiram secukupnya.

6. Perawatan dan pemeliharaan

Cara pemeliharaan dan perawatan tanaman meliputi kegiatan penyiraman, penyulaman dan penyiangan.

Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Sejak umur nol sampai 10 hari penyiraman dilakukan setiap hari, selanjutnya penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

Segera lakukan penyulaman jika terdapat tanaman yang mati atau diganggu hama. Penyulaman bisa dilakukan sampai tanaman berumur 21 hari setelah tanam.

Baca juga: Cara Menanam Pisang Cavendish untuk Panen yang Maksimal

7. Pemupukan susulan

Pemupukan susulan dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman agar tanaman blewah dapat tumbuh optimal dan berbuah banyak. Aplikasinya bisa dilakukan dengan cara dikocor atau ditabur.

Pupuk yang digunakan antara lain pupuk NPK, pupuk KCl, pupuk TSP atau pupuk SP36, dan pupuk ZA. Pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman berumur 15 hari setelah tanam.

Pupuk diaplikasikan dengan cara dikocor dengan dosis rendah.

Ilustrasi cara mengusir lalat buah.SHUTTERSTOCK / SUPAPORNKH Ilustrasi cara mengusir lalat buah.

8. Pengendalian hama dan penyakit

Beberapa hama yang sering menyerang tanaman blewah antara lain jangkrik, oteng-oteng, ulat grayak, ulat buah, lalat buah.

Baca juga: Cara Menanam Melon agar Buahnya Manis

Pengendalian hama tanaman blewah bisa dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida. Gunakan insektisida yang sesuai dengan jenis hama yang menyerang tanaman.

Adapun penyakit pada tanaman blewah antara lain penyakit layu, penyakit bercak daun, busuk daun dan sebagainya. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan penyemprotan fungisida.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau