JAKARTA, KOMPAS.com - Insektisida adalah jenis pestisida yang digunakan untuk mengendalikan hama dari jenis serangga. Insektisida termasuk kelompok pestisida terbesar.
Pengembangan insektisida kimiawi maupun alami terus dilakukan. Pasalnya, hama serangga yang menyerang tanaman juga terus berkembang dan bermutasi.
Berdasarkan cara kerjanya, insektisida dibagi menjadi tiga jenis yaitu insektisida sistemik, non sistemik, dan sistemik lokal. Dikutip dari Repositori Universitas Muhammadiyah Semarang, Rabu (28/9/2022), berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga: Catat, Ini Jenis-jenis Pestisida Pertanian yang Sering Digunakan
Insektisida sistemik adalah insektisida yang bahan aktifnya diserap organ tanaman baik akar, batang, maupun daun. Insektisida ini bisa mengikuti gerakan cairan tanaman dan dikirimkan ke bagian tanaman.
Saat hama memakan organ tanaman tersebut, maka serangga akan mati. Contoh insektisida sistemik yaitu furatiokarb, fosfomidon, isolan, karbofuran, dan monokrotofos.
Jenis insektisida lainnya yaitu insektisida non sistemik. Insektisida ini tidak diserap oleh jaringan tanaman, namun hanya menempel di bagian luar tanaman.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati Bawang Putih, Mudah dan Praktis
Insektisida ini biasanya diaplikasikan dengan cara disemprot. Contoh insektisida non sistemik antara lain; dioksikarb, diazinon, diklorvos, profenofos, dan quinalvos.
Insektisida sistemik lokal adalah jenis insektisida yang bisa diserap oleh jaringan tanaman, namun tidak ditranslokasikan ke bagian tanaman lain. Umumnya, bagian tanaman yang mampu menyerap insektisida ini yaitu daun.