Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah, Cara Membuat Pupuk Cair dari Jantung Pisang

Kompas.com - 30/09/2022, 21:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jantung pisang seringkali diolah sebagai bahan makanan. Akan tetapi, jantung pisang juga dapat digunakan sebagai pupuk.

Dilansir laman Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Jumat (30/9/2022), pupuk dari jantung pisang mungkin masih jarang terdengar dan jarang diaplikasikan sebagai alternatif pupuk organik berkualitas untuk kesuburan tanah dan tanaman.

Bila dilihat dari kandungan nutrisinya, pupuk organik jantung pisang bagus diberikan untuk tanaman dewasa yang akan atau sudah memasuki masa generatif.

Baca juga: Cara Memberi Pupuk Tanaman Jagung dengan Sistem Kocor

Ilustrasi jantung pisang. PIXABAY/ELOSOBLUES Ilustrasi jantung pisang.

Terdapat setidaknya empat unsur hara makro alias unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar pada jantung pisang. Dua unsur hara makro primer yaitu fosfor dan kalium, sementara dua lainnya adalah dua unsur hara makro sekunder yaitu kalsium dan magnesium.

Tembaga dan besi merupakan unsur hara mikro yang juga sangat penting dalam menjaga kesehatan tanaman.

Cara membuat pupuk cair dari jantung pisang cukup mudah. Yang dibutuhkan hanya jantung pisang, gula merah, dan wadah atau tempat menyimpan pupuk.

Bahan yang dibutuhkan antara lain gula merah dan jantung pisang dengan perbandingan bahan 1 : 1 Sebagai contoh, 1 kilogram jantung pisang dicampur dengan 1 kilogram gula merah.

Baca juga: Fungsi Pupuk TSP untuk Tanaman Padi dan Cara Menggunakannya

Sebaiknya jantung pisang diambil pada pagi hari, sebelum matahari naik, ketika embun masih membasahi tanaman. Tujuannya untuk mendapatkan berbagai jenis mikroba baik yang masih menempel pada jantung pisang tersebut.

Pertama, jantung pisang dipotong kecil-kecil, jangan menggunakan blender. Setelah terpotong semua, campur dengan gula merah.

Ilustrasi jantung pisang. PIXABAY/MINKA2507 Ilustrasi jantung pisang.

Masukkan tiga perempat gula pada jantung pisang yang sudah dipotong kecil-kecil. Sisakan seperempat bagian yang akan ditaruh dibagian atas campuran gula dan jantung pisang sebagai lapisan paling atas.

Remas-remas gula merah dan jantung pisang sampai tercampur merata menggunakan tangan, sampai gula merah mencair menjadi cairan kental. Kemudian, masukkan campuran tersebut ke dalam wadah yang sudah disiapkan.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Kandang dari Kotoran Ayam

Sebaiknya gunakan wadah penyimpanan dari bahan kaca, atau dari bahan plastik tapi dengan kualitas plastik yang bagus. Tujuannya agar pupuk yang dihasilkan terbebas dari timbal atau bahan-bahan berbahaya lainnya yang ikut larut selama proses fermentasi.

Setelah semua bahan dimasukkan, langkah berikutnya adalah masukkan sisa gula merah, ditabur merata dipermukaan campuran. Tutup wadah menggunakan tisu, kain, atau kertas.

Ikat erat menggunakan tali atau karet gelang, agar serangga atau semut tidak bisa masuk.

Simpan di tempat yang gelap pada suhu ruangan selama lima hingga tujuh hari sebelum digunakan. Lima hari jika suhu ruangan agak hangat, tujuh hari jika suhu ruangan agak dingin.

Baca juga: Panduan Pupuk Pohon Durian agar Subur dan Rajin Berbuah

Untuk aplikasi pada tanaman, larutkan pupuk jantung pisang ke dalam air dengan perbandingan 1 : 500, atau jika dalam satuan mililiter, 2 ml pupuk dicampur dengan 1 liter air.

Sebaiknya, pupuk diaplikasikan kepada tanaman pada waktu pagi atau sore hari, baik dengan cara dikocor ke media tanaman atau dengan disemprotkan ke batang dan daun tanaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com